LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap
praktikum Biologi Dasar dengan Judul “Percobaan Lazzaro Spallanzani” disusun
oleh:
Nama : Awaluddin
NIM : 1213040007
Kelas/kelompok : Pendidikan Kimia / IX
telah diperiksa secara seksama oleh
Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima.
Makassar, Oktober 2012
Koordinator asisten Asisten
M.
Riswan Ramli S.Pd Dyan
Arista Asriani
NIM
: 091404045
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
Andi Rahmat Saleh, S.Pd, M.Pd.
NIP : 19851010 200812 1 004
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia hidup di dunia tanpa
mengetahui dari mana asal-usul kehidupan ini sehingga muncullah banyak pendapat.
Selanjutnya pemahaman mereka kita kenal dengan teori abiogenesis, teori
biogenesis, dan disusul teori oparin. Untuk membuktikan kebenaran teori mereka,
mereka kemudian melakukan percobaan. Dari hasil percobaan, teori biogenesis
muncul sebagai pemenang. Hal ini karena hasil dari percobaan para pendukungnya
masuk akal dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Para pendukung teori ini adalah
Francesco Redi, Lazarro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
Diantara
para ilmuwan yang telah meruntuhkan teori abiogenesis dengan melakukan
percobaan, dan yang paling terkenal adalah teori Lazarro Spallanzani, yang
menggunakan air kaldu sebagai bahan percontohan. Air kaldu ini dimasukkan ke
dalam beberapa tabung dan tabung ada yang dipanasi dan ada yang tidak, dan ada
yang ditutup dan ada yang tidak, ada yang dipanasi sekaligus ditutup. Akhirnya
setelah beberapa hari Lazarro Spallanzani mendapatkan hasil bahwasanya air
kaldu yang telah dipanaskan dan ditutup rapat tidak berubah warna dan tidak
berbau, itu artinya tidak ada mikroorganisme dalam tabung yang ditutup rapat
dan dipanaskan. Sedangkan pada tabung yang lain berubah warna dan berbau yakni
tabumg yang tidak ditutup dan tabung yang tidak diberi perlakuan apa-apa. Hal
ini tentu saja bisa dibuktikan oleh orang lain dengan melakukan percobaan
tersebut. Sebab, hal ini telah dibuktikan oleh banyak orang dan pastinya
memperkuat pembuktian yang dilakukan oleh Lazarro Spallanzani. Dari penjelasan
di atas menjadi latar belakang kami melakukan percobaan untuk membuktikan teori
biogenesis, khususnya percobaan yang dilakukan oleh Lazarro Spallanzani dengan
mengambil air kaldu sebagai contoh percobaan.
B.
Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk
memberi kesempatan kepada mahasiswa mengikuti jalan pemikiran dan
langkah-langkah yang pernah dikakukan para ilmuwan/peneliti dalam memecahkan
masalah biologi, khususnya menjawab pertanyaan mengenai masalah dari manakah
asal usul kehidupan.
C.
Manfaat Praktikum
Untuk mengetahui
bagaimana cara para ilmuwan melakukukan percobaan untuk memecahkan masalah
tentang asal usul kehidupan. Diharapkan setelah melakukan percobaan ini para
mahasiswa bisa memahami cara untuk membuktikan asal usul kehidupan khususnya
yang pernah dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Pertanyaan
“Dari manakah asal kehidupan ?” merupakan masalah dari abad ke abad. Telah
dicoba dijawab dengan berbagai teori dan percobaan. Diantaranya adalah
percobaan Lazzaro Spallanzani yang meragukan kebenaran teori abiogenesis dari
Aristoteles (Anonim1, 2012 ).
Sebenarnya
sudah zaman Yunani Kuno manusia berusaha memberikan jawaban terhadap masalah
ini. Konsep yang terkenal pada masa itu adalah makhluk hidup berasal dari benda
mati, yang dikemukakan Aristoteles( 384-322 SM). Pendapat ini terkenal dengan Teori Generatio Spontanea (Slamet,
1999).
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun,
tidak semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang –orang yang ragu
terhadap kebenaran paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian
memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan. Orang-orang yang tidak puas
terhadap pandangan Abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia,
1626-1799), dan Lazzaro Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur
(Prancis, 1822-1895). Berdasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini,
akhirnya paham Abiogenesis / generation spontanea menjadi pudar karena paham
tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Anonim2,
2012).
.Menurut
Anonim3( 2012 ),macam-macam
pandangan telah dikemukakan mengenai asal mula teriadinya kehidupan di bumi
ini. Dari beberapa pendapat, percobaan, dan pengamatan para ahli lahirlah
beberapa hipotesis dan teori tentang asal-usul kehidupan.
1. Teori
Abiogenesis (Generatio Spontanea)
Teori ini
pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan dan filosof Yunani bernama Aristoteles,
yang hidup pada tahun 384-322 SM. Aristoteles berpendapat bahwa makhluk hidup
terjadi secara spontan (generatio
spontanea). Dengan kata lain, makhluk hidup terjadi dengan sendirinya dari
benda mati (abiogenesis).
2. Teori
Biogenesis
Teori
biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Teori ini menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula.
a. Percobaan Fransisco Redy (1688)
Fransisco
Redy melakukan suatu percobaan dengan menggunakan sepotong daging yang
dimasukkan dalam tiga buah labu.
·
Labu pertama diisi sepotong daging,
kemudian labu ditutup rapat
·
Labu kedua
diisi sepotong daging, kemudian labu ditutup dengan kain kasar
·
Labu ketiga diisi sepotong daging,
dan labu dibiarkan terbuka.
Dari hasil
percobaannya tersebut Redy menyimpulkan bahwa jika lalat dicegah agar jangan
sampai meletakkan telurnya pada daging, maka makhluk hidup (belatung) tidak
akan muncul dari daging tersebut. Jadi, menurut Redy, makhluk hidup berasal
dari telur (Omne vivum ex ovo).
b. Percobaan Lazzaro Spallanzani (1750)
Lazzaro Spallanzani menggunakan tiga buah
tabung yang masing-masing diisi dengan air kaldu dan diberi perlakuan sebagai
berikut:
·
Tabung pertama tidak dipanaskan,
lalu ditutup rapat
·
Tabung kedua dipanaskan sampai
mendidih, lalu dibiarkan terbuka
·
Tabung ketiga dipanaskan sampai
mendidih, lalu ditutup rapat
Dari hasil
percobaannya, Spallanzani menyatakan bahwa apabila kaldu dididihkan kemudian
tabung ditutup rapat, maka kaldu tidak akan membusuk sehingga tidak dijumpai
makhluk hidup.
c. Percobaan Louis Pasteur (1862)
Louis
Pasteur berusaha memperbaiki percobaan-percobaan yang telah dilakukan para ahli
sebelumnya. la menggunakan labu berbentuk leher angsa (seperti huruf s). Labu
percobaan diisi dengan air kaldu, kemudian dipanaskan sampai mendidih. Setelah
itu labu ditutup dengan penutup yang mempunyai pipa berbentuk huruf s. Setelah
diamati beberapa hari ternyata kaldu dalam labu percobaan tidak berubah.
Teori
evolusi kimia yang didukung oleh beberapa ilmuwan mengemukakan pendapat adanya
panas dari berbagai sumber, berbagai energi senyawa-senyawa sederhana ini
saling bereaksi membentuk molekul-molekul yang lebih kompleks. Suatu keadaan
membentuk senyawa-senyawa organik, hasil reaksi ini semakin lama semakin
semakin banyak dan berkumpul di lautan sehingga terbentuklah campuran berbagai
senyawa. Oleh Haldane disebut senyawa sup yang kaya akan materi-materi, dalam
lautan yang makin panas. Bahan sup inilah yang merupakan bahan pembentuk protoplasma
yang selanjutnya membentuk sel oval. Sampai saat ini, belum ada seorang pun
ilmuwan yang berhasil memecahkan masalah bagaimana asal usul kehidupan di bumi
ini. Banyak teori atau paham yang dikemukakan oleh ilmuwan mengenai masalah
tersebut, tetapi semuanya belum dapat memberikan jawaban yang memuaskan,
(Jamila, 2005 )
BAB
III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Selasa / 30 Oktober 2012
Waktu :
Pukul 13:45 - 15:30 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Dasar Lantai III FMIPA UNM
B.
Alat dan Bahan
1. Alat
a) 3
buah tabung reaksi
b) 1
rak tabung reaksi
c) 2
buah sumbat gabus/karet yang sesuai
d) 1
buah lampu spritus
e) 1
buah klem kayu
f) 1
potong lilin
g) Korek
api
2. Bahan
a) 30
ml kaldu cair
C.
Prosedur Kerja
1. Mengisikan
ketiga tabung reaksi dengan kaldu masing-masing 10 ml
2. Tabung
I, sumbat dengan tutup gabus/karet dan tetesi lilin cair di sela antara mulut
tabung dengan tutup.
3. Tabung
II, didihkan kaldunya di atas lampu spritus selama 2 menit, dan biarkan
terbuka.
4. Tabung
III, didihkan kaldunya di atas api lampu spritus selama 2 menit, segera tutup
dengan sumbat gabus dan tetesi lilin cair di sela antara mulut tabung dengan
tutupnya.
5. Meletakkan
semua tabung percobaan pada rak tabung reaksi dan simpan di atas meja kerjamu,
usahakan terhindar dari ganguan hewan, cahaya matahari langsung dan sumber
panas lainnya.
6. Lakukan
pengamatan dan pencatatan setiap hari, selama 5 hari.
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN
A. Hasil Pengamatan
a. Pengamatan pada tabung
1. Tabung I (tertutup dan tak dipanasi)
Hari ke- 1
|
Hari ke- 2
|
Hari ke- 3
|
2. Tabung
II (terbuka dan dipanasi)
Hari ke- 1
|
Hari ke- 2
|
Hari ke- 3
|
3. Tabung III (tertutup dan dipanasi)
Hari ke- 1
|
Hari ke- 2
|
Hari ke- 3
|
4. Tabung kontrol
Hari ke- 1
|
Hari ke- 2
|
Hari ke- 3
|
b. Hasil pengamatan
hari
|
Tabung I
|
|
|
Tabung II
|
|
|
Tabung III
|
|
|
Tabung kontrol
|
|
|||||
Ke n
|
W
|
Bu
|
Ba
|
E
|
W
|
Bu
|
Ba
|
E
|
W
|
Bu
|
Ba
|
E
|
W
|
Bu
|
Ba
|
E
|
I
|
Bening
|
-
|
-
|
-
|
jernih
|
-
|
-
|
-
|
jernih
|
-
|
-
|
-
|
jernih
|
-
|
-
|
-
|
II
|
Agak
Keruh
|
-
|
-
|
+
|
keruh
|
-
|
-
|
+
|
jernih
|
-
|
-
|
-
|
Agak
keruh
|
-
|
-
|
-
|
III
|
Agak
Keruh
|
-
|
-
|
+ +
|
keruh
|
+
|
-
|
+ +
|
jernih
|
-
|
-
|
-
|
keruh
|
-
|
-
|
+
|
IV
|
Keruh
|
-
|
-
|
+ +
|
Makin
keruh
|
+
|
+
|
+++
|
jernih
|
-
|
-
|
-
|
keruh
|
-
|
-
|
++
|
V
|
Makin
Keruh
|
-
|
-
|
++
|
Makin
keruh
|
+
|
+
|
+++
|
jernih
|
-
|
-
|
-
|
keruh
|
-
|
-
|
++
|
Keterangan:
W :
Warna + : sedikit
Ba :
Bau ++ : banyak
Bu :
Buih +++ : sangat banyak
E :
Endapan
Tabung I : tertutup, tak dipanasi
Tabung II : Terbuka, dipanasi
Tabung III : Tertutup, dipanasi
Tabung kontrol : Terbuka, tak dipanasi
B. Pembahasan
1. Tabung
I (tertutup, tak dipanasi)
Pada
hari pertama air kaldu pada tabung ini tidak terjadi apa-apa tapi setelah hari
ke dua hingga kelima,mulailah muncul warna keruh dan endapan. Ini disebabkan
karena perlakuan yang mendukung untuk berkembang biaknya mikro organisme, yaitu
dengan hanya menutupnya rapat- rapat. Hal itu tidak menjamin bahwa di dalam air
kaldu ada organisme yang masuk ketika kita memasukannya kedalam tabung reaksi
dan adanya mikroorganisme yang ada dalam air kaldu tersebut, walaupun tabung
tertutup rapat masih tetap ada mikroorganisme karena tidak dipanaskan sehingga
mikroorganismenya tetap hidup. Oleh karena itu yang menyebabkan munculnya
endapan ketika disimpan.
2. Tabung
II (terbuka, dipanasi)
Air
kaldu pada tabung ini sudah mengalami perubahan menjadi warna keruh sejak dari
hari pertama,sehingga hari kedua dan seterusnya muncullah bau,buih dan endapan.
Ini disebabkan karena karena masuknya mikro organisme yang ada di udara sekitar
tabung ini, meskipun sudah dididihkan dan membunuh semua mikro organisme yang
da didalan air kaldu tersebut namun karena tabung tidak tertutup maka mikro
organisme yang baru akan bebas masuk kembali ke dalam tabung dan berkembang
biak didalam air kaldu tersebut sehingga menyebabkan timbulnya endapan, buih,
perubahan warna dan bau yang tidak sedap dari air kaldu.
3. Tabung
III (tertutup, dipanasi)
Air
kaldu pada tabung III tidak mengalami perubahan sama sekali mulai dari hari
pertama hingga hari kelima karena pada tabung III di perlakukan dengan cara
dididihkan kemudian ditutup rapat, sehingga menyebabkan mikroorganisme yang ada
di udara tidak bisa masuk kedalam air kaldu tersebut. Dan juga walau pun ketika
kita menuangkan air kaldu kedalam tabung kemungkinan besar banyak mikro
organisme yang ada di udara yang masuk kedalam air kaldu, namun semua mikro
organisme itu mati ketika air kaldu itu dididihkan sebelum ditutup dan ditetesi
dengan lilin cair, sehingga kecil kemungkinan untuk mikroorganisme tersebut
untuk bertahan hidup dari proses pemanasan, dan juga kecil kemungkinan untuk
masuknya mikroorganisme yang baru dari udara karena telah terisolasi oleh
sumbat dan juga lilin cair.
4. Tabung
kontrol (terbuka, tak dipanasi)
Air kaldu pada tabung kontrol mengalami perubahan sejak hari pertama karena mendapatkan perlakuan yang tidak
dipanaskan dan tidak di tutup, sehingga mikroorganisme bebas masuk dan di
tambah lagi dengan mikroorganisme yang memang ada didalam air kaldu. Sehingga
makin hari endapan dan bau keruh pada air kaldu tabung ini semakin meningkat
juga.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah
melakukan praktikum, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa telah mengetahui cara-cara
atau langkah-langkah yang dilakukan oleh para peneliti dahulu, selain itu
mahasiswa juga dapat mengikuti cara-cara tersebut dalam menyelesaikan
permasalahan biologi.
B.
Saran
Laboran
: sebaiknya kaldu yang digunakan sebelum
praktikum agar terlebih dahulu di cek kualitasnya.
Asisten : sebaiknya asisten memperingati para
praktikan tentang bahaya alat-alat yang digunakan
Praktikan : sebaiknya praktikan harus hati-hati dalam
menggunakan bahan-bahan yang mudah terbakar
DAFTAR
PUSTAKA
2010/11/08. Diakses pada
tanggal 12 Novemver 2012
Anonim,2.
2012. Asal usul kehidupan. aldibio.files.wordpress.com/2009/02/. Diakses pada tanggal 12
Novemver 2012
Jamila.
2005. Biologi Umum. Bandung: Ganesha
Slamet. 1999. Sains
Biologi. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Tim Pengajar UNM. 2011. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar:
FMIPA UNM
LAMPIRAN
JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah yang
menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan tersebut diatas ?
Jawab : Yang menyebabkan perubahan kaldu pada
percobaan tersebut adalah mikroorganisme yang hidup di dalam kaldu.
2. Dari manakah
datangnya makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan kaldu tersebut ?
Jawab : Makhluk hidup yang menyebabkan perubahan pada
kaldu tersebut berasal dari spora mahkluk hidup yang mungkin ikut terbawa
bersama kaldu atau mungkin berasal dari udara bebas.
3. Perubahan pada
kaldu tersebut terjadi pada tabung yang diperlakukan bagaimana ? Mengapa bisa
demikian ?
Jawab : Air kaldu yang mengalami perubahan adalah air
kaldu yang berada pada tabung yang kaldunya tidak disterilkan atau tidak
diisolasi tabungnya dari udara bebas atau air kaldu yang disterilkan tapi
tabungnya tidak ditutup, atau tabungnya ditutup tapi tidak disterilkan
kaldunya. Sehingga mikroorganisme yang sempat ikut ke dalam tabung dapat
melakukan aktivitas.
4. Pada tabung
yang diperlakukan bagaimana yang kaldunya tidak mengalami perubahan ? Mengapa
tidak terjadi perubahan warna dan bau ?
Jawab : Kaldu yang tidak mengalami perubahan warna dan
bau adalah kaldu yang berada pada tabung yang disterilkan dengan cara dipanasi
dan diisolasi dari udara luar dengan sumbat gabus. Hal ini terjadi terjadi
karena mikroorganisme yang sempat ikut kedalam tabung mati pada saat tabung
dipanaskan, dan mikroorganisme baru tidak dapat berkembang karena tabung
terisolasi dari udara luar.
5. Mungkinkah
dari bahan kaldu itu tiba-tiba muncul mikroorganisme baru ?
Jawab : Tidak, karena makhluk hidup sesungguhnya
berasal dari makhluk hidup juga, bukan dari benda mati.
6. Hasil
percobaan diatas dapatkah digunakan sebagai bukti yang kuat menyangkal teori
Generatio Spontanea ?
Jawab : Ya, karena hal ini dapat dibuktikan dengan
melihat perubahan yang terjadi pada setiap tabung. Pada tabung III mikroorganisme yang menyebabkan
perubahan pada kaldu adalah mikroorganisme yang berasal dari udara bebas, pada
tabung II yang meyebabkannya yaitu
mikroorganisme yang berasal atau yang ikut bersama kaldu, sedangkan pada tabung
IV adalah mikroorganisme yang
berasl dari udara dan yang ikut bersama air kaldu. Sedangkan pada tabung ke I tidak mengalami perubahan karena
tabung tersebut dipanaskan atau disterilkan dan terisolasi dari udara bebas.
terima kasih min atas infonya:)
BalasHapus