Minggu, 28 April 2013

Percobaan Lazzaro Spallanzani


LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan Judul “Percobaan Lazzaro Spallanzani” disusun oleh:
Nama                           : Awaluddin
NIM                            : 1213040007
            Kelas/kelompok          : Pendidikan Kimia / IX

telah diperiksa secara seksama oleh Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima.
Makassar,    Oktober 2012
    Koordinator asisten                                                                  Asisten



 M. Riswan Ramli S.Pd                                                 Dyan Arista Asriani
                                                                                          NIM : 091404045





Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab



 Andi Rahmat Saleh, S.Pd, M.Pd.
     NIP : 19851010 200812 1 004





BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
           Manusia hidup di dunia tanpa mengetahui dari mana asal-usul kehidupan ini sehingga muncullah banyak pendapat. Selanjutnya pemahaman mereka kita kenal dengan teori abiogenesis, teori biogenesis, dan disusul teori oparin. Untuk membuktikan kebenaran teori mereka, mereka kemudian melakukan percobaan. Dari hasil percobaan, teori biogenesis muncul sebagai pemenang. Hal ini karena hasil dari percobaan para pendukungnya masuk akal dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Para pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazarro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
          Diantara para ilmuwan yang telah meruntuhkan teori abiogenesis dengan melakukan percobaan, dan yang paling terkenal adalah teori Lazarro Spallanzani, yang menggunakan air kaldu sebagai bahan percontohan. Air kaldu ini dimasukkan ke dalam beberapa tabung dan tabung ada yang dipanasi dan ada yang tidak, dan ada yang ditutup dan ada yang tidak, ada yang dipanasi sekaligus ditutup. Akhirnya setelah beberapa hari Lazarro Spallanzani mendapatkan hasil bahwasanya air kaldu yang telah dipanaskan dan ditutup rapat tidak berubah warna dan tidak berbau, itu artinya tidak ada mikroorganisme dalam tabung yang ditutup rapat dan dipanaskan. Sedangkan pada tabung yang lain berubah warna dan berbau yakni tabumg yang tidak ditutup dan tabung yang tidak diberi perlakuan apa-apa. Hal ini tentu saja bisa dibuktikan oleh orang lain dengan melakukan percobaan tersebut. Sebab, hal ini telah dibuktikan oleh banyak orang dan pastinya memperkuat pembuktian yang dilakukan oleh Lazarro Spallanzani. Dari penjelasan di atas menjadi latar belakang kami melakukan percobaan untuk membuktikan teori biogenesis, khususnya percobaan yang dilakukan oleh Lazarro Spallanzani dengan mengambil air kaldu sebagai contoh percobaan.
B. Tujuan Percobaan
             Percobaan ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa mengikuti jalan pemikiran dan langkah-langkah yang pernah dikakukan para ilmuwan/peneliti dalam memecahkan masalah biologi, khususnya menjawab pertanyaan mengenai masalah dari manakah asal usul kehidupan.
C. Manfaat Praktikum
Untuk mengetahui bagaimana cara para ilmuwan melakukukan percobaan untuk memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan. Diharapkan setelah melakukan percobaan ini para mahasiswa bisa memahami cara untuk membuktikan asal usul kehidupan khususnya yang pernah dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Pertanyaan “Dari manakah asal kehidupan ?” merupakan masalah dari abad ke abad. Telah dicoba dijawab dengan berbagai teori dan percobaan. Diantaranya adalah percobaan Lazzaro Spallanzani yang meragukan kebenaran teori abiogenesis dari Aristoteles (Anonim1, 2012 ).
            Sebenarnya sudah zaman Yunani Kuno manusia berusaha memberikan jawaban terhadap masalah ini. Konsep yang terkenal pada masa itu adalah makhluk hidup berasal dari benda mati, yang dikemukakan Aristoteles( 384-322 SM). Pendapat ini terkenal dengan Teori Generatio Spontanea (Slamet, 1999).
  Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang –orang yang ragu terhadap kebenaran paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan. Orang-orang yang tidak puas terhadap pandangan Abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799), dan Lazzaro Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822-1895). Berdasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham Abiogenesis / generation spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Anonim2, 2012).
           .Menurut Anonim3( 2012 ),macam-macam pandangan telah dikemukakan mengenai asal mula teriadinya kehidupan di bumi ini. Dari beberapa pendapat, percobaan, dan pengamatan para ahli lahirlah beberapa hipotesis dan teori tentang asal-usul kehidupan.
1. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan dan filosof Yunani bernama Aristoteles, yang hidup pada tahun 384-322 SM. Aristoteles berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi secara spontan (generatio spontanea). Dengan kata lain, makhluk hidup terjadi dengan sendirinya dari benda mati (abiogenesis).
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula.
     a. Percobaan Fransisco Redy (1688)
Fransisco Redy melakukan suatu percobaan dengan menggunakan sepotong daging yang dimasukkan dalam tiga buah labu.
·         Labu pertama diisi sepotong daging, kemudian labu ditutup rapat
·          Labu kedua diisi sepotong daging, kemudian labu ditutup dengan kain kasar
·         Labu ketiga diisi sepotong daging, dan labu dibiarkan terbuka.
Dari hasil percobaannya tersebut Redy menyimpulkan bahwa jika lalat dicegah agar jangan sampai meletakkan telurnya pada daging, maka makhluk hidup (belatung) tidak akan muncul dari daging tersebut. Jadi, menurut Redy, makhluk hidup berasal dari telur (Omne vivum ex ovo).
b. Percobaan Lazzaro Spallanzani (1750)
 Lazzaro Spallanzani menggunakan tiga buah tabung yang masing-masing diisi dengan air kaldu dan diberi perlakuan sebagai berikut:
·         Tabung pertama tidak dipanaskan, lalu ditutup rapat
·         Tabung kedua dipanaskan sampai mendidih, lalu dibiarkan terbuka
·         Tabung ketiga dipanaskan sampai mendidih, lalu ditutup rapat
Dari hasil percobaannya, Spallanzani menyatakan bahwa apabila kaldu dididihkan kemudian tabung ditutup rapat, maka kaldu tidak akan membusuk sehingga tidak dijumpai makhluk hidup.
c. Percobaan Louis Pasteur (1862)
Louis Pasteur berusaha memperbaiki percobaan-percobaan yang telah dilakukan para ahli sebelumnya. la menggunakan labu berbentuk leher angsa (seperti huruf s). Labu percobaan diisi dengan air kaldu, kemudian dipanaskan sampai mendidih. Setelah itu labu ditutup dengan penutup yang mempunyai pipa berbentuk huruf s. Setelah diamati beberapa hari ternyata kaldu dalam labu percobaan tidak berubah.
            Teori evolusi kimia yang didukung oleh beberapa ilmuwan mengemukakan pendapat adanya panas dari berbagai sumber, berbagai energi senyawa-senyawa sederhana ini saling bereaksi membentuk molekul-molekul yang lebih kompleks. Suatu keadaan membentuk senyawa-senyawa organik, hasil reaksi ini semakin lama semakin semakin banyak dan berkumpul di lautan sehingga terbentuklah campuran berbagai senyawa. Oleh Haldane disebut senyawa sup yang kaya akan materi-materi, dalam lautan yang makin panas. Bahan sup inilah yang merupakan bahan pembentuk protoplasma yang selanjutnya membentuk sel oval. Sampai saat ini, belum ada seorang pun ilmuwan yang berhasil memecahkan masalah bagaimana asal usul kehidupan di bumi ini. Banyak teori atau paham yang dikemukakan oleh ilmuwan mengenai masalah tersebut, tetapi semuanya belum dapat memberikan jawaban yang memuaskan, (Jamila, 2005 )













BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal                  : Selasa / 30 Oktober 2012
Waktu                              : Pukul 13:45 -  15:30 WITA
Tempat                             : Laboratorium Biologi Dasar Lantai III FMIPA UNM
                            
B.   Alat dan Bahan
1.      Alat
a)    3 buah tabung reaksi
b)   1 rak tabung reaksi
c)    2 buah sumbat gabus/karet yang sesuai
d)   1 buah lampu spritus
e)    1 buah klem kayu
f)    1 potong lilin
g)   Korek api
2.    Bahan
a)    30 ml kaldu cair
C.   Prosedur Kerja
1.      Mengisikan ketiga tabung reaksi dengan kaldu masing-masing 10 ml
2.      Tabung I, sumbat dengan tutup gabus/karet dan tetesi lilin cair di sela antara mulut tabung dengan tutup.
3.      Tabung II, didihkan kaldunya di atas lampu spritus selama 2 menit, dan biarkan terbuka.
4.      Tabung III, didihkan kaldunya di atas api lampu spritus selama 2 menit, segera tutup dengan sumbat gabus dan tetesi lilin cair di sela antara mulut tabung dengan tutupnya.
5.      Meletakkan semua tabung percobaan pada rak tabung reaksi dan simpan di atas meja kerjamu, usahakan terhindar dari ganguan hewan, cahaya matahari langsung dan sumber panas lainnya.
6.      Lakukan pengamatan dan pencatatan setiap hari, selama 5 hari.

























BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A.  Hasil Pengamatan
a. Pengamatan pada tabung
1.  Tabung I (tertutup dan tak dipanasi)

Hari ke- 1
Hari ke- 2
Hari ke- 3

2.    Tabung II (terbuka dan dipanasi)

Hari ke- 1
Hari ke- 2
Hari ke- 3


3.  Tabung III (tertutup dan dipanasi)

Hari ke- 1
Hari ke- 2
Hari ke- 3

4.  Tabung kontrol

Hari ke- 1
Hari ke- 2
Hari ke- 3






b. Hasil pengamatan
hari
Tabung I


Tabung II


Tabung III


Tabung kontrol

Ke n
W
Bu
Ba
E
W
Bu
Ba
E
W
Bu
Ba
E
W
Bu
Ba
E
I

Bening
 -
 -
jernih
  jernih
 jernih
II
Agak
Keruh
 -
 -
 +
keruh
 -
 -
 +
jernih
 -
 -
 -
Agak
keruh
 -
 -
 -
III
Agak
 Keruh
 -
+ +
keruh
+ +
jernih
keruh 
IV

Keruh
 -
 -
+ +
Makin keruh
 +
 +
+++

jernih
 -
 -
 -
keruh
 -
 -
 ++
V
 Makin
Keruh
 -
 -
 ++
Makin keruh
 +
 +
+++

jernih
 -
 -
 keruh
 -
++ 

Keterangan:
W        : Warna                                    +          : sedikit
Ba        : Bau                                        ++        : banyak
Bu       : Buih                                      +++     : sangat banyak
E          : Endapan

Tabung I            : tertutup, tak dipanasi
Tabung II          : Terbuka, dipanasi
Tabung III         : Tertutup, dipanasi
Tabung kontrol  : Terbuka, tak dipanasi






B. Pembahasan
1.      Tabung I (tertutup, tak dipanasi)
Pada hari pertama air kaldu pada tabung ini tidak terjadi apa-apa tapi setelah hari ke dua hingga kelima,mulailah muncul warna keruh dan endapan. Ini disebabkan karena perlakuan yang mendukung untuk berkembang biaknya mikro organisme, yaitu dengan hanya menutupnya rapat- rapat. Hal itu tidak menjamin bahwa di dalam air kaldu ada organisme yang masuk ketika kita memasukannya kedalam tabung reaksi dan adanya mikroorganisme yang ada dalam air kaldu tersebut, walaupun tabung tertutup rapat masih tetap ada mikroorganisme karena tidak dipanaskan sehingga mikroorganismenya tetap hidup. Oleh karena itu yang menyebabkan munculnya endapan ketika disimpan.
2.      Tabung II (terbuka, dipanasi)
Air kaldu pada tabung ini sudah mengalami perubahan menjadi warna keruh sejak dari hari pertama,sehingga hari kedua dan seterusnya muncullah bau,buih dan endapan. Ini disebabkan karena karena masuknya mikro organisme yang ada di udara sekitar tabung ini, meskipun sudah dididihkan dan membunuh semua mikro organisme yang da didalan air kaldu tersebut namun karena tabung tidak tertutup maka mikro organisme yang baru akan bebas masuk kembali ke dalam tabung dan berkembang biak didalam air kaldu tersebut sehingga menyebabkan timbulnya endapan, buih, perubahan warna dan bau yang tidak sedap dari air kaldu.
3.      Tabung III (tertutup, dipanasi)
     Air kaldu pada tabung III tidak mengalami perubahan sama sekali mulai dari hari pertama hingga hari kelima karena pada tabung III di perlakukan dengan cara dididihkan kemudian ditutup rapat, sehingga menyebabkan mikroorganisme yang ada di udara tidak bisa masuk kedalam air kaldu tersebut. Dan juga walau pun ketika kita menuangkan air kaldu kedalam tabung kemungkinan besar banyak mikro organisme yang ada di udara yang masuk kedalam air kaldu, namun semua mikro organisme itu mati ketika air kaldu itu dididihkan sebelum ditutup dan ditetesi dengan lilin cair, sehingga kecil kemungkinan untuk mikroorganisme tersebut untuk bertahan hidup dari proses pemanasan, dan juga kecil kemungkinan untuk masuknya mikroorganisme yang baru dari udara karena telah terisolasi oleh sumbat dan juga lilin cair.
4.      Tabung kontrol (terbuka, tak dipanasi)
     Air kaldu pada tabung kontrol mengalami perubahan sejak hari pertama  karena mendapatkan perlakuan yang tidak dipanaskan dan tidak di tutup, sehingga mikroorganisme bebas masuk dan di tambah lagi dengan mikroorganisme yang memang ada didalam air kaldu. Sehingga makin hari endapan dan bau keruh pada air kaldu tabung ini semakin meningkat juga.
     




















BAB V
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa telah mengetahui cara-cara atau langkah-langkah yang dilakukan oleh para peneliti dahulu, selain itu mahasiswa juga dapat mengikuti cara-cara tersebut dalam menyelesaikan permasalahan biologi.
B.    Saran
Laboran  : sebaiknya kaldu yang digunakan sebelum praktikum agar terlebih dahulu di cek kualitasnya.
Asisten    : sebaiknya asisten memperingati para praktikan tentang bahaya alat-alat yang digunakan
Praktikan  : sebaiknya praktikan harus hati-hati dalam menggunakan bahan-bahan yang mudah terbakar













DAFTAR PUSTAKA
Anonim,1.2012. Sejarah Perkembangan Mikrobiologi.http://zaifbio.wordpress.com/2
                 2010/11/08. Diakses pada tanggal 12 Novemver 2012
Anonim,2. 2012. Asal usul kehidupan. aldibio.files.wordpress.com/2009/02/. Diakses pada tanggal 12 Novemver 2012

Jamila. 2005. Biologi Umum. Bandung: Ganesha
Slamet. 1999. Sains Biologi. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Tim Pengajar UNM. 2011. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: FMIPA UNM


















LAMPIRAN
     JAWABAN PERTANYAAN


1. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan tersebut diatas ?
Jawab : Yang menyebabkan perubahan kaldu pada percobaan tersebut adalah mikroorganisme yang hidup di dalam kaldu.
2. Dari manakah datangnya makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan kaldu tersebut ?
Jawab : Makhluk hidup yang menyebabkan perubahan pada kaldu tersebut berasal dari spora mahkluk hidup yang mungkin ikut terbawa bersama kaldu atau mungkin berasal dari udara bebas.
3.  Perubahan pada kaldu tersebut terjadi pada tabung yang diperlakukan bagaimana ? Mengapa bisa demikian ?
Jawab : Air kaldu yang mengalami perubahan adalah air kaldu yang berada pada tabung yang kaldunya tidak disterilkan atau tidak diisolasi tabungnya dari udara bebas atau air kaldu yang disterilkan tapi tabungnya tidak ditutup, atau tabungnya ditutup tapi tidak disterilkan kaldunya. Sehingga mikroorganisme yang sempat ikut ke dalam tabung dapat melakukan aktivitas.
4. Pada tabung yang diperlakukan bagaimana yang kaldunya tidak mengalami perubahan ? Mengapa tidak terjadi perubahan warna dan bau ?
Jawab : Kaldu yang tidak mengalami perubahan warna dan bau adalah kaldu yang berada pada tabung yang disterilkan dengan cara dipanasi dan diisolasi dari udara luar dengan sumbat gabus. Hal ini terjadi terjadi karena mikroorganisme yang sempat ikut kedalam tabung mati pada saat tabung dipanaskan, dan mikroorganisme baru tidak dapat berkembang karena tabung terisolasi dari udara luar.
5. Mungkinkah dari bahan kaldu itu tiba-tiba muncul mikroorganisme baru ?
Jawab : Tidak, karena makhluk hidup sesungguhnya berasal dari makhluk hidup juga, bukan dari benda mati.
6. Hasil percobaan diatas dapatkah digunakan sebagai bukti yang kuat menyangkal teori Generatio Spontanea ?
Jawab : Ya, karena hal ini dapat dibuktikan dengan melihat perubahan yang terjadi pada setiap tabung. Pada tabung III mikroorganisme yang menyebabkan perubahan pada kaldu adalah mikroorganisme yang berasal dari udara bebas, pada tabung II yang meyebabkannya yaitu mikroorganisme yang berasal atau yang ikut bersama kaldu, sedangkan pada tabung IV  adalah mikroorganisme yang berasl dari udara dan yang ikut bersama air kaldu. Sedangkan pada tabung ke I tidak mengalami perubahan karena tabung tersebut dipanaskan atau disterilkan dan terisolasi dari udara bebas.


1 komentar: