LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap
praktikum Biologi Dasar dengan Judul “Anatomi Hewan Vertebrata” disusun oleh:
Nama : Awaluddin
NIM : 1213040007
Kelas/kelompok : Pendidikan Kimia / IX
telah diperiksa secara seksama oleh
Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima.
Makassar, Desember 2012
Koordinator
asisten Asisten
Muh. Riswan Ramli Dg Tika S.Pd Muh.Taufik
Ramli
NIM
: 101404027
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
Andi Rahmat Saleh, S.Pd, M.Pd.
NIP :
19851010 200812 1 004
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia berjalan, berdiri, berlari dan melakukan
segala aktivitas dengan menggunakan organ begitupun dengan makhluk hidup
lainnya menggunakan organ-organ yang ada pada tubuh mereka. Dengan adanya organ tesebut maka
dengan sendirinya makhluk hidup dapat bertahan hidup dan melakukan aktivitasnya
serta berinteraksi dengan sesama. Dimana makhluk hidup memiliki organ
yang berbeda-beda antara satu sama lain.
Organ tubuh makhluk hidup umumnya kebanyakan tak
terlihat maka
perlunya diadakan sebuah percobaan untuk mengamati bagian-bagian organ yang
tersembunyi di bagian dalam tubuh makhluk hidup. Untuk itu di adakan pengamatan
anatomi hewan vertebrata. Pada pengamatan hewan vertebrata yang akan dilakukan,
maka kita menggunakan katak sawah atau Rana cancanivora. Katak sawah
dijadikan sampel pada percobaan ini tentu dengan alasan karena katak bisa
memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata.
Yang menjadi latar belakang dilakukannya pengamatan ini adalah untuk mengenal bagian-bagian makhluk
hidup betulang belakang secara umum. Hal ini dikarenakan bahwa makhluk hidup
bertulang belakang adalah makhluk hidup yang paling banyak hidup di muka bumi.
Dalam hewan bertulang belakang seperti katak umumnya ditemukan sistem
pencernaan, sistem pernapasan, sistem ekskresi, sistem peredaran darah dan juga
sistem reproduksi. Nah dalam pengamatan ini kita akan melihat organ-organ yang
menyusun sistem organ tersebut dan membedakannya dengan organ yang kita miliki.
B.
Tujuan
Percobaan
Kegiatan
praktikum ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengenal bentuk, warna, dan letak organ serta hubungannya dengan organ lain dalam
sutatu system organ.
C.
Manfaat
Praktikum
Setelah
melakukan praktikum ini mahasiswa telah dapat mengenal bentuk, warna, dan letak
organ-organ yang dimiliki oleh katak sawah. Dan setelah mengenali bentuk, warna
dan letak organ-organ yang dimiliki oleh katak mahasiswa bisa lebih memahami
sistem organ yang dimiliki oleh hewan vertebrata khususnya katak sawah.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
Tubuh terdiri atas berbagai organ.
Organ-organ yang bekerjasama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk
sistem organ. Dalam praktikum ini kita akan melakukan pengamatan susunan
anatomi tubuh katak sawah (Rana
cancarivora). Anatomi katak dapat memberi gambaran umum organ-organ utama
pada hewan vertebrata. Pengamatan anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan
untuk memudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan hubungannya dengan organ lain.
(Anonim1, 2012)
Katak merupakan salah satu kelas amphibi yang memiliki
panjang mulai dari 3,5 cm sampai dengan 90 cm. Amphibi merupakan vertebrata
yang hidup di dua alam, yaitu di darat dan di air (Slamet, 1998).
Menurut Jasin (1992), organ-organ utama pada hewan
vertebrata adalah :
1. Sistem pencernaan
Alat
pencernaan pada katak tediri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan
kloaka. Makanan dari mulut masuk ke dalam lambung melalui kerongkongan. Lambung
memanjang dan berbelok ke samping kiri dan berotot. Di dalam lambung makanan
dicerna kemudian masuk ke dalam usus. Di dalam usus makanan diserap, sisa
makanan dikeluarkan melalui kloaka. Sistem pencernaan makanan pada amfibi,
hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan
kecil (serangga).
2. Sistem pernapasan
Alat
pernapasan pada katak berupa insamg, kulit, dan paru-paru. Pada berudu
pernapasan dilakukan dengan insang luar. Setelah dewasa menggunakan paru-paru
berupa dinding dimana dinding ini terdapat banyak ruang. Paru-paru berhubungan
dengan udara luar melalui 2 bronkus, laring yang mengandung tali-tali volea,
lalu faring dan lorong-lorong nasal. Lubang dari faring ke laring berupa celah
longitudinal yang disebut glothis. Pernapasan pada katak melalui kulit tipis
yang basah untuk memudahkan difusi gas.
3. Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah pada katak
adalah peredaran darah tertutup dan ganda. Pada peredaran darah ganda, darah
melalui jantung sebanyak dua kali dalam sekali peredarannya. Pertama darah dari
jantung menuju ke paru-paru dan kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh
tubuh menuju jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak
terdiri dari tiga ruang yaitu atrium kiri, kanan, dan ventrikel. Diantara
atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah dari ventrikel
mengalir kembali ke atrium. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi
di paru-paru. CO2 dilepaskan dan diikat O2. Tetapi di
ventrikel terjadi perncampuran CO2dan O2 yang terjadi di
dalam darah.
4. Sistem ekskresi
Alat
ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal yang terdapat di kanan kiri
tulang belakang, berwarna kecoklat-coklatan yang memanjang ke belakang. Sistem
ekskresi pada katak disebut suatu sistem gabungan karena masing-masing sistem
masih bergabung pada kloaka sebagai muara bersama baik untuk sistem sekresi
maupun untuk sistem reproduksi. Sistem ekskresi sebagai sistem pembuangan zat-zat yang
tidak berguna yang dilakukan oleh kulit, paru-paru, dan yang dikeluarkan oleh
hati, yaitu berupa empedu.
5. Sistem reproduksi
Pembuahan
pada katak dlakukan di luar tubuh. Katak jantan akan melekat di punggung
betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil berenang di
air, kaki belakang katak jantan akan memijat perut katak betina dan memasang
pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan, katak jantan akan melepaskan
spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan di betina.
BAB
III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Hari / Tanggal :Selasa
/ 27 Oktober 2012
Waktu :Pukul
13:45 sd 15:30 WITA
Tempat
:Laboratorium
Biologi Dasar Lantai III Timur FMIPA UNM
B.
Alat
dan Bahan
1. Alat
a. Botol
pembunuh
b. Baki bedah
c. Alat bedah
1) Gunting
2) Sedotan
minuman
3) Pinset
4) Jarum
5) Skalpel
2. Bahan
a. Katak
sawah
b. Kapas
c. Kroroform/eter
(pembius)
C.
Prosedur
Kerja
1.
Pengamatan luar
a.
Mematikan katak
Mengambil
segumpal kapas, membasahinya dengan kloroform lalu di masukkan ke dalam botol
pembunuh yang berisi katak. Menutup botol rapat-rapat dan membiarakan hingga
kataknya mati.
b.
Mengeluarakan katak yang sudah
tidak bergerak dan meletakkannya ke atas baki bedah.
c.
Mengamati bagian luar katak
1)
Mengamati mata kelopak dan selaput
lender
2)
Mengamati lubang hidung luar
3)
Mengamati tympanum, selaput
pendengaran
4)
Mengamati celah mulut
5)
Tungkai depan :
a)
Lengan atas ( branchium )
b)
Lengan bawah ( ante branchium )
c)
Telapak ( manus )
d)
Jari-jari (digiti )
6)
Tungkai belakang
a)
Paha (femur )
b)
Betis (crus )
c)
Telapak bersatu (pes )
d)
Jari-jari berselaput renang
7)
Mengamati kloaka
8)
Meraba permukaan kulit dan
memperhatikan warnanya
d.
Menggambar dari arah punggung dan
memberi nama bagian-bagian tersebut.
2.
Pembedahan
a.
Meletakkan punggungnya diatas baki
bedah, memaku keempat kakinya dengan jarum pada lilin sehingga tidak goyang.
b.
Menjepit bagian bujur kulit dengan
pinset dan bagian perut dekat paha, kemudian diangkat sedikit lalu memotong
melintang kulit bawah yang di jepit dengan pinset, sehingga terbentuk celah
pada kulit perut.
c.
Memasukkan ujung gunting yang tumpul
pada celah kulit tersebut kemudian menggunting kulit kearah kepala sampai
gunting tertumbuk, menggunting kearah pangkal kedua paha.
d.
Menggunting kulit kearah samping
kiri dan kanan sehingga kulit perut bisa tersingkap, kemudian memeriksa
perlekatan pada kulit jaringan otot.
e.
Memperhatikan pula bagian otot
perut, tampak garis putih membujur sepanjang otot perut disebut linea alba.
f.
Menjepit otot perut dengan pinset di
samping linea alba dan menggunting melintang sehingga terbentuk celah.
Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam otot perut dan memulai
menggunting juga kearah kepala sampai bawah rahang kemudian melanjutkan
pengguntingan sampai pangkal paha.
g.
Menyingkap jaringan otot perut
kesamping kiri dan kanan sehingga terbuka rongga perut dan tampak jeroan
3.
Pengamatan Sistem Pencernaan
a.
Membuka celah mulut dengan scalpel
dan gunting. Mengamati bentuk gigi, meraba dengan jari geligi pada rahang atas
dan gigi vomer dan langit-langit.
b.
Menarik lidahnya keluar dengan
menggunakan pingset,m mengamati bentuk dan kelengkapannya.
c.
Mengamati rongga perut yang berisi
jeroan, mengamati bentuk dan warna:
1)
Hati sebelah kanan ada beberapa lobus
mencari kantong empedu dan bagaimana warnanya.
2)
Lambung sebelah kiri hati, akan
tampak duodenum dan pancreas.
3)
Merunut usus halus hingga usus
tebal, memperhatikan pertemuannya.
4)
Rectum yang belok ke kloaka
4.
Pengamatan system peredaran darah
a.
Mengarah kepala dari hati, tampak
jantung dan selaput.
b.
Menusuk selaput pembungkus jantung
dengan jarum atau scalpel sampai pecah, mengamati bentuk dan bagian :
1)
Bilik ( ventrikel)
2)
Serambi (atrium ) kanan dan kiri
3)
Pembuluh nadi utama (trunkus
arteriosus) yang keluar dari ventrikel kemudaian bercabang menjadi dua
aorta, kiri dan kanan.
c.
Mengganbar bagian jantung dan member
nama bagian tersebut.
5.
Pengamatan system pernapasan.
a.
Memperhatikan bagian sebelah kanan
hati dan sebelah kiri lambung, tersembul bagian paru-paru.
b.
Dengan sedotan limun yang ujungnya
dimasukkan kedalam lubang pangkal tenggorokan (membuka mulut ) meniup
pangkalnya perlahan, maka akan mengembung paruh-paruh, pembuluh darah
paru-paru.
c.
Membuat gambar system pernapasan
katak ini.
6.
Pengamatan system reproduksi dan
ekskresi
a.
Melepaskan organ-organ pencernaan,
mulai pada lambung sampai pada rectum serta mesentrium yang mememgangnya.
b.
Sepasang ginjal akan tampak bulat
lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut selanjutnya mengamati :
1)
Ginjal dengan kelenjar adrenal
2)
Badan lemak (corpus adiposum)
kekuningan berjumbai.
3)
Saluran ginjal (ureter dari ginjal)
menuju kantung empedu.
c.
Pada katak jantan ureter ini disebut
juga dustus urospermetikum. Testis terletak di sebelah atas ginjal bulat kecil
berhubungan dengan ginjal melelui vas deverensia.
d.
Pada katak betina ada sepasang
ovarium pada bagian kiri dan kanan. Mengangkat sedikit ovarium dan akan
tampak oviduk saluran berkelok-kelok putih bermuara pada kloaka sedang
ujngnya berupa corong (ostium) di dekat jantung.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A.
Hasil
Pengamatan
1. Morfologi
Katak
Gambar
morfologi katak
|
keterangan
|
|
1. Nares
ekternal
2. Mata
3. selaput
pendengar
4. Digiti
5. Lengan
atas
6. Lengan
bawah
7. Linea
alba
8. Femur
9. Crus
10. Pes
11. Kloaka
|
2. Mulut
katak
Gambar
mulut katak
|
keterangan
|
|
1.
Rahang Atas
2.
Lubang Hidung Dalam
3.
Gigi (Vormer)
4.
Langit-langit
5.
Lidah
6.
Rahang Bawah
|
3. Sistem
pernafasan
Gambar
sistem pernafasan
|
keterangan
|
|
1. Trakea
2. Bronkus
3. Bronkeolus
4. Paru-paru
Kanan
5. Paru-paru
Kiri
6. Alveolus
|
4. Sistem
pencernaan
Gambar
sistem pencernaan
|
keterangan
|
|
1. Mulut
2. Pharing
3. Eshopagus
4. Ventrikulum
5. Intestine
Minor
6. Intestine
Mayor
7. Kloaka
8. Vesike
Relea
9. Hepar
|
5. Sistem
peredaran darah
Gambar
sistem peredaran darah
|
keterangan
|
|
1. Jantung
2. Bilik
(ventrikel)
3. Serambi
(atrium)
4. Aorta
|
6. Sistem
ekskresi
Gambar
sistem ekskresi
|
keterangan
|
|
1. Ginjal
2. Kelenjar
adrenal
3. Badan
lemak
4. Saluran
ginjal
5. Kantong
urin
6. Kloaka
|
7. Sistem
reproduksi katak betina
Gambar
sistem reproduksi katak betina
|
keterangan
|
|
1. Ovarium
2. Oviduct
3. Kloaka
|
8. Sistem
reproduksi katak jantan
Gambar
sistem reproduksi katak jantan
|
keterangan
|
|
1. Testis
2. Vasa
efferensia
3. Ductus
urospermaticus
|
Gambar pembanding
|
B.
Pembahasan
1.
Morfologi katak sawah (Rana
cancarivora)
Berdasarkan pengamatan, Kepala dan
badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau anggota, tak ada leher dan ekor.
Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus lunak. Kepala mempunyai mulut
tang lebar untuk mengambil makanan, dua lubang hidung/ nares externa yang kecil
dekat ujung hidung yang berfungsi dalam pernapasan, dua mata yang besar
spherik, dibelakangnya dua lubang pipih tertutup oleh membrane tympani yang
berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombang suara. Tiap mata mempunyai
kelopak mata atas dan bawah, serta di dalamnya mempunyai selaput mata bening
membrane nictitans untuk menutupi mata apabila berada di dalam air. Di bagian
ujung belakang badan dijumpai anus, lubang kecil untuk membuang sisa-sisa
makananyang tak dicerna, urine dan sel-sel kelamin/ telur atau sperma dari alat
reproduksi..
2.
Rongga mulut
Bagian
rongga mulut katak terdapat lidah (lingua), yang berbentuk pipih dan dapat
dijulurkan dari belakang ke depan untuk menangkap mangsa, rahang bawah
(mandibula), vomer (gigi) yang terletak di rahang atas, yang berfungsi untuk
menahan mangsa, dan rahang atas (maxilla).
3.
Sistem pernafasan
1. Hidung dan rongga hidung, merupakan
tempat pertama yang dilalui oleh udara. Rongga hidung dilengkapi dengan rambut,
dan selaput lendir yang berguna menyaring udara, menghangatkan, dan
melembabkannya sebelum masuk ke paru-paru.
2. Faring adalah pangkal kerongkongan
yang berbatasan langsung dengan laring yang dilengkapi katup pangkal
tenggorokan.
3. Trakea, terdapat pada leher bagian
depan, di belakangnya terdapat kerongkongan. Trakea berbentuk pita yang
dibentuk oleh cincin-cincin rawan yang permukaan dalamnya dilapisi selaput
lendir yang sel-selnya berambut getar yang berfungsi menolak debu dan
benda-benda asing lainnya dari luar dengan cara batuk atau bersin tiba-tiba.
4. Bronkus adalah percabangan dari
batang tenggorokan ke kiri dan ke kanan masing-masing menuju ke paru-paru.
5. Bronkiolus merupakan percabangan
dari bronkus yang berada dalam paru-paru.
6. Alveolus mengandung kapiler darah.
Disinilah oksigen berdifusi ke dalam kapiler darah dan diikat oleh hemoglobin
yang terdapat dalam sel darah merah.
4.
Sistem pencernaan
1. Hati terdiri atas tiga lobus,
berwarna merah tua. Hati berfungsi menghasilkan empedu yang berperan dalam
prooses pencernaan.
2. Lambung terdiri atas tiga bagian,
yaitu kardiak yang terdapat di bagian atas yang berdekatan dengan hati, fundus yang
terdapat di bagian tengah, dan filorus yang terdapat di bagian bawah yang dekat
dengan hati.
3. Pankreas. Kelenjar berwarna
keputihan berbentuk lapisan lonjong terletak dalam simpul yang terbentuk dari
duodenum dan permukaan bawah lambung. Pankreas berfungsi menghasilkan getah
pankreas yang kemudian dialirkan ke duodenum.
4. Usus halus merupakan saluran
pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari duodenum, jejunum, dan
ileum.
5. Usus besar dilapisi dengan mukosa
tanpa lapisan kecuali pada bagian rectum. Usus besar berfungsi pada proses
reabsorbsi air dan membentuk lendir.
6. Rektum merupakan bagian paling akhir
dari usus besar yang beermuara di kloaka yang berfungsi sebagai lubang
pelepasan.
5.
Sistem peredaran darah
Alat
peredaan darah katak teriri atas jantung. Jantung katak terletak di dalam
rongga dada. Jantung katak terdiri atas 3 ruang, yaitu 2 serambi (atrium kiri
dan kanan) dan 1 bilik (ventrikel). Dengan demikian, bilik jantung katak tidak
memiliki sekat. Terdapat dua aorta yaitu aorta kiri dan kanan. Peredaran darah
katak tertutup karena beredar dalam pembuluh darah, dan ganda karena dalam satu
kali beredar darah melewati jantung dua kali. Darah yang mengandung CO2 dari
seluruh tubh masuk ke jantung melalui Vena cava (pembuluh balik tubuh). Darah
ini mula-mula berkumpul di sinus venosus, dan kemudian karena adanya
kontraksi maka darah akan masuk serambi kanan. Pada saat itu darah yang
mengandung O2, yang bersal dari paru-paru masuk ke serambi kiri.
Bila kedua serambi berkontraksi maka darah akan terdorong ke dalam bilik. Dalm
bilik terjadi sedikit pencampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin
O2. Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2dalam bilik
dipompa melalui trunkus arteriosus menuju arteri hingga akhirnya sampai di
arteri yang sangat kecil (kapiler) di seluruh jaringan tubuh. Dari seluruh
jaringan tubuh, darah akan kembali ke jantung melewati pembuluh balik yang
kecil (venula) dan kemudian ke vena dan akhirnya ke jantung, sementara itu
darah yang miskin dipompa keluar melewati arteri konus tubular, pada katak
dikenal adanya sistem porta, yaitu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik
vena saja.
6.
Sistem ekskresi
Secara umum
sistem ekskresi pada kata tida jauh berbeda dengan yang dimiliki oleh manusia. Katak
memiliki alat ekskresi utama yaitu ginjal yang berjumlah sepasang, berbentuk
lonjong dan berwarna merah kecoklatan. Proses filtrasi terjadi pada
capsula renalis yang terdiri atas glomerulus. Glomerulus merupakan pembuluh
darah kecil yang berlekuk-lekuk. Capsula bowman dan tubulus uriniferus yang
berfungsi menyalurkan urine ke ureter yang berhubungan dengan vesika urinaria
sebagai tempat penampungan sementara. Setelah vesika urinaria penuh, urine akan
di buang melalui kloaka.
7.
Sistem reproduksi katak betina
Organ
reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian
belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium. Pada
saat musim kawin pada ovarium terpadat ovum yang masak dan menuju saluran yang
disebut oviduk. Bagian posterior oviduk membesar membentuk uterus. Selanjutnya
telur dikeluarkan melalui kloaka keluar dari tubuh. Katak adalah jenis hewan
yang melakukan fertilisasi eksternal, mereka meletakkan telur telur mereka pada
tumbuhan-tumbuha yang ada di air, biasanya katak hanya akan bertelur pada air
yang tidak mengalir dengan tujuan agar telur-telur meraka tidak terbawa oleh
arus air.
8.
Sistem reproduksi katak jantan
Pada
dasarnya organ reproduksi katak jantan memiliki kemiriban dengan organ
reoroduksi pada manusia namun bedanya organ reproduksi katak jantan terletak di
dalam tubuh. Pada katak jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval,
warnanya putih kekuningan) terletak disebelah atas ginjal. Dari testis terdapat
saluran yang disebut fasdefferens yang bermuara di ureter. Bagian ureter yang
dekat kloaka mengalami pembesaran yang disebut vesicula seminalis yang
berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah
melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa telah dapat mengenali
bentuk-bentuk, warna seta hubungannya dengan organ lain yang dimiliki oleh
katak yang dimana pada umumnya organ-organ yang dimiliki oleh katak banyak
memiliki kemiriban dengan yang dimilki oleh manusia.
B.
Saran
1. Sebaiknya
praktikan tidak takut untuk memegang katak.
2. Sebaiknya katak yang digunakan adalah katak yang
ukurannya agak besar agar organnya dapat terlihat jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1.
2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar.
Makassar: FMIPA UNM
Jasin.
Maskoen. 1992. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi. Surabaya:
Sinar
Wijaya.
Slamet.
1999. Sains Biologi. Jakarta : PT Bumi Aksara
LAMPIRAN
Pertanyaan
1. Mengapa
katak digolongkan kedalam kelas amphibi?
2.
Mengapa warna katak mudah
berubah-ubah? Factor apa yang biasa mempengaruhi perubahan itu?
3.
Dimanakah melekat pangkal lidah
katak? Apakah manfaat bagi katak dengan melekatkan lidah seperti itu?
4.
Hati dan pancreas bukan saluran
pencernaan tetapi termasuk dalam sistem pencernaan. Mengapa demikian?
5.
Apa sebabnya katak tidak bisa
melakukan prnapasan perut? Bagaimanakah cara katak menarik dan mengeluarkan
napas?
6.
Jelaskan mengapa dikatakan darah
bersih dan darah kotor dalam jantung katak bercampur ketika meninggalkan
jantung?
7. Pada katak
terjadi fertilisasi internak atau eksternal? Jelaskan mengapa demikian!
Jawaban
1.
Katak digolongkan sebagai kelas
Amphibia karena katak dapat hidup di dua alam yaitu di darat dan di air.
2.
Warna katak dapat berubah-ubah
karena adanya pigmen pada katak yang dipengaruhi oleh hormone, kondisi tubuh, suhu.
3.
Pangkal lidah katak melekat pada
pangkal rahang bawah, manfaat pada lidah tersebut yaitu agar dapat di julurkan
keluar untuk lebih mudah menangkap mangsa.
4.
hati dan pancreas bukan saluran
pencernaan karena tidak dilalui oleh makanan tetapi mensekresikan enzim yang
dapat membantu proses pencernaan.
5.
karena katak tidak memiliki tulang
rusuk dan diafragma. Selain itu katak memiliki bronkus yang pendek sehingga
penarikan dan pengeluaran udara melalui pulmo dilakukan dalam perut. Mekanisme
pernapasannya diatur oleh otot-otot rahang bawh dan otot perut.
6.
darah bersih dan darah kotor
sebenarnya tidak bercampur. Akan tetapi pada saat akan meninggalkan jantung
keduanya bercampur karena katak hanya memiliki satu ventrikel. Namun
percampuran diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang terdapat pada
ventrikel.
7.
pada katak terjadi fertilisasi
eksternal. Karena pada musim kawin, katak jantan dan katak betina secara
bersamaan mengeluarkan sperma dan ovum sehingga ovum dibuahi oleh sperma di
luar tubuh katak betina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar