Minggu, 28 April 2013

Anatomi Hewan Vertebrata


LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan Judul “Anatomi Hewan Vertebrata” disusun oleh:
Nama                           : Awaluddin
NIM                            : 1213040007
            Kelas/kelompok          : Pendidikan Kimia / IX

telah diperiksa secara seksama oleh Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima.
Makassar,    Desember 2012
      Koordinator asisten                                                             Asisten



 Muh. Riswan Ramli Dg Tika S.Pd                                     Muh.Taufik Ramli
                                                                                          NIM : 101404027





Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab


 Andi Rahmat Saleh, S.Pd, M.Pd.
NIP : 19851010 200812 1 004







BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Manusia berjalan, berdiri, berlari dan melakukan segala aktivitas dengan menggunakan organ begitupun dengan makhluk hidup lainnya menggunakan organ-organ yang ada pada tubuh mereka. Dengan adanya organ tesebut maka dengan sendirinya makhluk hidup dapat bertahan hidup dan melakukan aktivitasnya serta berinteraksi dengan sesama. Dimana makhluk hidup memiliki organ yang berbeda-beda antara satu sama lain.
Organ tubuh makhluk hidup umumnya kebanyakan tak terlihat maka perlunya diadakan sebuah percobaan untuk mengamati bagian-bagian organ yang tersembunyi di bagian dalam tubuh makhluk hidup. Untuk itu di adakan pengamatan anatomi hewan vertebrata. Pada pengamatan hewan vertebrata yang akan dilakukan, maka kita menggunakan katak sawah atau Rana cancanivora. Katak sawah dijadikan sampel pada percobaan ini tentu dengan alasan karena katak bisa memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata.
Yang menjadi latar belakang dilakukannya pengamatan ini adalah untuk mengenal bagian-bagian makhluk hidup betulang belakang secara umum. Hal ini dikarenakan bahwa makhluk hidup bertulang belakang adalah makhluk hidup yang paling banyak hidup di muka bumi.
Dalam hewan bertulang belakang seperti katak umumnya ditemukan sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem ekskresi, sistem peredaran darah dan juga sistem reproduksi. Nah dalam pengamatan ini kita akan melihat organ-organ yang menyusun sistem organ tersebut dan membedakannya dengan organ yang kita miliki.

B.  Tujuan Percobaan
Kegiatan praktikum ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengenal bentuk, warna, dan letak organ serta hubungannya dengan organ lain dalam sutatu system organ.

C.  Manfaat Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa telah dapat mengenal bentuk, warna, dan letak organ-organ yang dimiliki oleh katak sawah. Dan setelah mengenali bentuk, warna dan letak organ-organ yang dimiliki oleh katak mahasiswa bisa lebih memahami sistem organ yang dimiliki oleh hewan vertebrata khususnya katak sawah.



















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tubuh terdiri atas berbagai organ. Organ-organ yang bekerjasama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk sistem organ. Dalam praktikum ini kita akan melakukan pengamatan susunan anatomi tubuh katak sawah (Rana cancarivora). Anatomi katak dapat memberi gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata. Pengamatan anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan untuk memudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan hubungannya dengan organ lain. (Anonim1, 2012)
Katak merupakan salah satu kelas amphibi yang memiliki panjang mulai dari 3,5 cm sampai dengan 90 cm. Amphibi merupakan vertebrata yang hidup di dua alam, yaitu di darat dan di air (Slamet, 1998).
Menurut Jasin (1992), organ-organ utama pada hewan vertebrata adalah :
1.    Sistem pencernaan
Alat pencernaan pada katak tediri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Makanan dari mulut masuk ke dalam lambung melalui kerongkongan. Lambung memanjang dan berbelok ke samping kiri dan berotot. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk ke dalam usus. Di dalam usus makanan diserap, sisa makanan dikeluarkan melalui kloaka. Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga).
2.    Sistem pernapasan
Alat pernapasan pada katak berupa insamg, kulit, dan paru-paru. Pada berudu pernapasan dilakukan dengan insang luar. Setelah dewasa menggunakan paru-paru berupa dinding dimana dinding ini terdapat banyak ruang. Paru-paru berhubungan dengan udara luar melalui 2 bronkus, laring yang mengandung tali-tali volea, lalu faring dan lorong-lorong nasal. Lubang dari faring ke laring berupa celah longitudinal yang disebut glothis. Pernapasan pada katak melalui kulit tipis yang basah untuk memudahkan difusi gas.
3.    Sistem peredaran darah
  Sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan ganda. Pada peredaran darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali dalam sekali peredarannya. Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu atrium kiri, kanan, dan ventrikel. Diantara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah dari ventrikel mengalir kembali ke atrium. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi di paru-paru. CO2 dilepaskan dan diikat O2. Tetapi di ventrikel terjadi perncampuran CO2dan O2 yang terjadi di dalam darah.
4.    Sistem ekskresi
Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal yang terdapat di kanan kiri tulang belakang, berwarna kecoklat-coklatan yang memanjang ke belakang. Sistem ekskresi pada katak disebut suatu sistem gabungan karena masing-masing sistem masih bergabung pada kloaka sebagai muara bersama baik untuk sistem sekresi maupun untuk sistem reproduksi. Sistem ekskresi sebagai sistem pembuangan zat-zat yang tidak berguna yang dilakukan oleh kulit, paru-paru, dan yang dikeluarkan oleh hati, yaitu berupa empedu.
5. Sistem reproduksi
 Pembuahan pada katak dlakukan di luar tubuh. Katak  jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang katak jantan akan memijat perut katak betina dan memasang pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan, katak jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan di betina.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal          :Selasa / 27 Oktober 2012
Waktu                      :Pukul 13:45 sd  15:30 WITA
Tempat                     :Laboratorium Biologi Dasar Lantai III Timur FMIPA UNM
B.     Alat dan Bahan
1.    Alat
a.    Botol pembunuh
b.    Baki bedah
c.    Alat bedah
1)   Gunting
2)   Sedotan minuman
3)   Pinset
4)   Jarum
5)   Skalpel
2.    Bahan
a.    Katak sawah
b.    Kapas
c.    Kroroform/eter (pembius)
C.  Prosedur Kerja
1.      Pengamatan luar
a.       Mematikan katak
Mengambil segumpal kapas, membasahinya dengan kloroform lalu di masukkan ke dalam botol pembunuh yang berisi katak. Menutup botol rapat-rapat dan membiarakan hingga kataknya mati.
b.      Mengeluarakan katak yang sudah tidak  bergerak dan meletakkannya ke atas baki bedah.
c.       Mengamati bagian luar katak
1)      Mengamati mata kelopak dan selaput lender
2)      Mengamati lubang hidung luar
3)      Mengamati tympanum, selaput pendengaran
4)      Mengamati celah mulut
5)      Tungkai depan :
a)      Lengan atas ( branchium )
b)      Lengan bawah ( ante branchium )
c)      Telapak ( manus )
d)     Jari-jari (digiti )
6)      Tungkai belakang
a)      Paha (femur )
b)      Betis (crus )
c)      Telapak bersatu (pes )
d)     Jari-jari berselaput renang
7)      Mengamati kloaka
8)      Meraba permukaan kulit dan memperhatikan warnanya
d.      Menggambar dari arah punggung dan memberi nama bagian-bagian tersebut.
2.      Pembedahan
a.       Meletakkan punggungnya diatas baki bedah, memaku keempat kakinya dengan jarum pada lilin sehingga tidak goyang.
b.      Menjepit bagian bujur kulit dengan pinset dan bagian perut dekat paha, kemudian diangkat sedikit lalu memotong melintang kulit bawah yang di jepit dengan pinset, sehingga terbentuk celah pada kulit perut.
c.       Memasukkan ujung gunting yang tumpul pada celah kulit tersebut kemudian menggunting kulit kearah kepala sampai gunting tertumbuk, menggunting kearah pangkal kedua paha.
d.      Menggunting kulit kearah samping kiri dan kanan sehingga kulit perut bisa tersingkap, kemudian memeriksa perlekatan pada kulit jaringan otot.
e.       Memperhatikan pula  bagian otot perut, tampak garis putih membujur sepanjang otot perut disebut linea alba.
f.       Menjepit otot perut dengan pinset di samping linea alba dan menggunting melintang sehingga terbentuk celah. Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam otot perut dan memulai menggunting juga kearah  kepala sampai bawah rahang kemudian melanjutkan pengguntingan sampai pangkal paha.
g.      Menyingkap jaringan otot perut kesamping kiri dan kanan sehingga terbuka rongga perut dan tampak jeroan
3.      Pengamatan Sistem Pencernaan
a.       Membuka celah mulut dengan scalpel dan gunting. Mengamati bentuk gigi, meraba dengan jari geligi pada rahang atas dan gigi vomer dan langit-langit.
b.      Menarik lidahnya keluar dengan menggunakan pingset,m mengamati bentuk dan kelengkapannya.
c.       Mengamati rongga perut yang berisi jeroan, mengamati bentuk dan warna:
1)      Hati sebelah kanan ada beberapa lobus mencari kantong empedu dan bagaimana warnanya.
2)      Lambung sebelah kiri hati, akan tampak duodenum dan pancreas.
3)      Merunut usus halus hingga usus tebal, memperhatikan pertemuannya.
4)      Rectum yang belok ke kloaka
4.      Pengamatan system peredaran darah
a.       Mengarah kepala dari hati, tampak jantung dan selaput.
b.      Menusuk selaput pembungkus jantung dengan jarum atau scalpel sampai pecah, mengamati bentuk dan bagian :
1)      Bilik ( ventrikel)
2)      Serambi (atrium ) kanan dan kiri
3)      Pembuluh nadi utama (trunkus arteriosus) yang keluar dari ventrikel kemudaian bercabang menjadi dua aorta, kiri dan kanan.
c.       Mengganbar bagian jantung dan member nama bagian tersebut.
5.      Pengamatan system pernapasan.
a.       Memperhatikan bagian sebelah kanan hati dan sebelah kiri lambung, tersembul bagian paru-paru.
b.      Dengan sedotan limun yang ujungnya dimasukkan kedalam lubang pangkal tenggorokan (membuka mulut ) meniup pangkalnya perlahan, maka akan mengembung paruh-paruh, pembuluh darah paru-paru.
c.       Membuat gambar system pernapasan katak ini.
6.      Pengamatan system reproduksi dan ekskresi
a.       Melepaskan organ-organ pencernaan, mulai pada lambung sampai pada rectum serta mesentrium yang mememgangnya.
b.      Sepasang ginjal akan tampak bulat lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut selanjutnya mengamati :
1)      Ginjal dengan kelenjar adrenal
2)      Badan lemak (corpus adiposum) kekuningan berjumbai.
3)      Saluran ginjal (ureter dari ginjal) menuju kantung empedu.
c.       Pada katak jantan ureter ini disebut juga dustus urospermetikum. Testis terletak di sebelah atas ginjal bulat kecil berhubungan dengan ginjal melelui vas deverensia.
d.      Pada katak betina ada sepasang ovarium pada bagian kiri dan kanan. Mengangkat sedikit ovarium dan akan tampak oviduk saluran berkelok-kelok putih bermuara pada kloaka sedang ujngnya berupa corong (ostium) di dekat jantung.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A.  Hasil Pengamatan
1.      Morfologi Katak
Gambar morfologi katak
keterangan

1.      Nares ekternal
2.      Mata
3.      selaput pendengar
4.      Digiti
5.      Lengan atas
6.      Lengan bawah
7.      Linea alba
8.      Femur
9.      Crus
10.  Pes
11.  Kloaka









2.      Mulut katak
Gambar mulut katak
keterangan

1.      Rahang Atas
2.      Lubang Hidung Dalam
3.      Gigi (Vormer)
4.      Langit-langit
5.      Lidah
6.      Rahang Bawah

3.      Sistem pernafasan
Gambar sistem pernafasan
keterangan

1.      Trakea
2.      Bronkus
3.      Bronkeolus
4.      Paru-paru Kanan
5.      Paru-paru Kiri
6.      Alveolus
4.      Sistem pencernaan
Gambar sistem pencernaan
keterangan

1.      Mulut
2.      Pharing
3.      Eshopagus
4.      Ventrikulum
5.      Intestine Minor
6.      Intestine Mayor
7.      Kloaka
8.      Vesike Relea
9.      Hepar
5.      Sistem peredaran darah
Gambar sistem peredaran darah
keterangan

1.      Jantung
2.      Bilik (ventrikel)
3.      Serambi (atrium)
4.      Aorta
6.      Sistem ekskresi
Gambar sistem ekskresi
keterangan

1.      Ginjal
2.      Kelenjar adrenal
3.      Badan lemak
4.      Saluran ginjal
5.      Kantong urin
6.      Kloaka
7.      Sistem reproduksi katak betina
Gambar sistem reproduksi katak betina
keterangan

1.      Ovarium
2.      Oviduct
3.      Kloaka
8.      Sistem reproduksi katak jantan
Gambar sistem reproduksi katak jantan
keterangan

1.      Testis
2.      Vasa efferensia
3.      Ductus urospermaticus
   Gambar pembanding


B.  Pembahasan
1.    Morfologi katak sawah (Rana cancarivora)
Berdasarkan pengamatan, Kepala dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau anggota, tak ada leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus lunak. Kepala mempunyai mulut tang lebar untuk mengambil makanan, dua lubang hidung/ nares externa yang kecil dekat ujung hidung yang berfungsi dalam pernapasan, dua mata yang besar spherik, dibelakangnya dua lubang pipih tertutup oleh membrane tympani yang berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombang suara. Tiap mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah, serta di dalamnya mempunyai selaput mata bening membrane nictitans untuk menutupi mata apabila berada di dalam air. Di bagian ujung belakang badan dijumpai anus, lubang kecil untuk membuang sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan sel-sel kelamin/ telur atau sperma dari alat reproduksi..
2.    Rongga mulut
Bagian rongga mulut katak terdapat lidah (lingua), yang berbentuk pipih dan dapat dijulurkan dari belakang ke depan untuk menangkap mangsa, rahang bawah (mandibula), vomer (gigi) yang terletak di rahang atas, yang berfungsi untuk menahan mangsa, dan rahang atas (maxilla).
3.    Sistem pernafasan
1.   Hidung dan rongga hidung, merupakan tempat pertama yang dilalui oleh udara. Rongga hidung dilengkapi dengan rambut, dan selaput lendir yang berguna menyaring udara, menghangatkan, dan melembabkannya sebelum masuk ke paru-paru.
2.   Faring adalah pangkal kerongkongan yang berbatasan langsung dengan laring yang dilengkapi katup pangkal tenggorokan.
3.   Trakea, terdapat pada leher bagian depan, di belakangnya terdapat kerongkongan. Trakea berbentuk pita yang dibentuk oleh cincin-cincin rawan yang permukaan dalamnya dilapisi selaput lendir yang sel-selnya berambut getar yang berfungsi menolak debu dan benda-benda asing lainnya dari luar dengan cara batuk atau bersin tiba-tiba.
4. Bronkus adalah percabangan dari batang tenggorokan ke kiri dan ke kanan masing-masing menuju ke paru-paru.
5.   Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus yang berada  dalam paru-paru.
6.   Alveolus mengandung kapiler darah. Disinilah oksigen berdifusi ke dalam kapiler darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah.
4.    Sistem pencernaan
1.   Hati terdiri atas tiga lobus, berwarna merah tua. Hati berfungsi menghasilkan empedu yang berperan dalam prooses pencernaan.
2.    Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu kardiak yang terdapat di bagian atas yang berdekatan dengan hati, fundus yang terdapat di bagian tengah, dan filorus yang terdapat di bagian bawah yang dekat dengan hati.
3.    Pankreas. Kelenjar berwarna keputihan berbentuk lapisan lonjong terletak dalam simpul yang terbentuk dari duodenum dan permukaan bawah lambung. Pankreas berfungsi menghasilkan getah pankreas yang kemudian dialirkan ke duodenum.
4.    Usus halus merupakan saluran pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum.
5.    Usus besar dilapisi dengan mukosa tanpa lapisan kecuali pada bagian rectum. Usus besar berfungsi pada proses reabsorbsi air dan membentuk lendir.
6.    Rektum merupakan bagian paling akhir dari usus besar yang beermuara di kloaka yang berfungsi sebagai lubang pelepasan.

5.    Sistem peredaran darah
Alat peredaan darah katak teriri atas jantung. Jantung katak terletak di dalam rongga dada. Jantung katak terdiri atas 3 ruang, yaitu 2 serambi (atrium kiri dan kanan) dan 1 bilik (ventrikel). Dengan demikian, bilik jantung katak tidak memiliki sekat. Terdapat dua aorta yaitu aorta kiri dan kanan. Peredaran darah katak tertutup karena beredar dalam pembuluh darah, dan ganda karena dalam satu kali beredar darah melewati jantung dua kali. Darah yang mengandung CO2 dari seluruh tubh masuk ke jantung melalui Vena cava (pembuluh balik tubuh). Darah ini mula-mula berkumpul di sinus venosus, dan kemudian karena adanya kontraksi maka darah akan masuk serambi kanan. Pada saat itu darah yang mengandung O2, yang bersal dari paru-paru masuk ke serambi kiri. Bila kedua serambi berkontraksi maka darah akan terdorong ke dalam bilik. Dalm bilik terjadi sedikit pencampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2. Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2dalam bilik dipompa melalui trunkus arteriosus menuju arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil (kapiler) di seluruh jaringan tubuh. Dari seluruh jaringan tubuh, darah akan kembali ke jantung melewati pembuluh balik yang kecil (venula) dan kemudian ke vena dan akhirnya ke jantung, sementara itu darah yang miskin dipompa keluar melewati arteri konus tubular, pada katak dikenal adanya sistem porta, yaitu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik vena saja.
6.    Sistem ekskresi
Secara umum sistem ekskresi pada kata tida jauh berbeda dengan yang dimiliki oleh manusia. Katak memiliki alat ekskresi utama yaitu ginjal yang berjumlah sepasang, berbentuk lonjong dan berwarna  merah kecoklatan. Proses filtrasi terjadi pada capsula renalis yang terdiri atas glomerulus. Glomerulus merupakan pembuluh darah kecil yang berlekuk-lekuk. Capsula bowman dan tubulus uriniferus yang berfungsi menyalurkan urine ke ureter yang berhubungan dengan vesika urinaria sebagai tempat penampungan sementara. Setelah vesika urinaria penuh, urine akan di buang melalui kloaka.
7.    Sistem reproduksi katak betina
Organ reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium. Pada saat musim kawin pada ovarium terpadat ovum yang masak dan menuju saluran yang disebut oviduk. Bagian posterior oviduk membesar membentuk uterus. Selanjutnya telur dikeluarkan melalui kloaka keluar dari tubuh. Katak adalah jenis hewan yang melakukan fertilisasi eksternal, mereka meletakkan telur telur mereka pada tumbuhan-tumbuha yang ada di air, biasanya katak hanya akan bertelur pada air yang tidak mengalir dengan tujuan agar telur-telur meraka tidak terbawa oleh arus air.
8.    Sistem reproduksi katak jantan
Pada dasarnya organ reproduksi katak jantan memiliki kemiriban dengan organ reoroduksi pada manusia namun bedanya organ reproduksi katak jantan terletak di dalam tubuh. Pada katak jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya putih kekuningan) terletak disebelah atas ginjal. Dari testis terdapat saluran yang disebut fasdefferens yang bermuara di ureter. Bagian ureter yang dekat kloaka mengalami pembesaran yang disebut vesicula seminalis yang berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa.













   BAB V
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa telah dapat mengenali bentuk-bentuk, warna seta hubungannya dengan organ lain yang dimiliki oleh katak yang dimana pada umumnya organ-organ yang dimiliki oleh katak banyak memiliki kemiriban dengan yang dimilki oleh manusia.
B.     Saran
1.      Sebaiknya praktikan tidak takut untuk memegang katak.
2.      Sebaiknya katak yang digunakan adalah katak yang ukurannya agak besar agar organnya dapat terlihat jelas.















 DAFTAR PUSTAKA


Anonim1. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: FMIPA UNM

Jasin. Maskoen. 1992. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Sinar                            Wijaya.

Slamet. 1999. Sains Biologi. Jakarta : PT Bumi Aksara






















LAMPIRAN
Pertanyaan
1.      Mengapa katak digolongkan kedalam kelas amphibi?
2.      Mengapa warna katak mudah berubah-ubah? Factor apa yang biasa mempengaruhi perubahan itu?
3.      Dimanakah melekat pangkal lidah katak? Apakah manfaat bagi katak dengan melekatkan lidah seperti itu?
4.      Hati dan pancreas bukan saluran pencernaan tetapi termasuk dalam sistem pencernaan. Mengapa demikian?
5.      Apa sebabnya katak tidak bisa melakukan prnapasan perut? Bagaimanakah cara katak menarik dan mengeluarkan napas?
6.      Jelaskan mengapa dikatakan darah bersih dan darah kotor dalam jantung katak bercampur ketika meninggalkan jantung?
7.      Pada katak terjadi fertilisasi internak atau eksternal? Jelaskan mengapa demikian!
Jawaban
1.      Katak digolongkan sebagai kelas Amphibia karena katak dapat hidup di dua alam yaitu di darat dan di air.
2.      Warna katak dapat berubah-ubah karena adanya pigmen pada katak yang dipengaruhi oleh hormone, kondisi tubuh, suhu.
3.      Pangkal lidah katak melekat pada pangkal rahang bawah, manfaat pada lidah tersebut yaitu agar dapat di julurkan keluar untuk lebih mudah menangkap mangsa.
4.      hati dan pancreas bukan saluran pencernaan karena tidak dilalui oleh makanan tetapi mensekresikan enzim yang dapat membantu proses pencernaan.
5.      karena katak tidak memiliki tulang rusuk dan diafragma. Selain itu katak memiliki bronkus yang pendek sehingga penarikan dan pengeluaran udara melalui pulmo dilakukan dalam perut. Mekanisme pernapasannya diatur oleh otot-otot rahang bawh dan otot perut.
6.      darah bersih dan darah kotor sebenarnya tidak bercampur. Akan tetapi pada saat akan meninggalkan jantung keduanya bercampur karena katak hanya memiliki satu ventrikel. Namun percampuran diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang terdapat pada ventrikel.
7.      pada katak terjadi fertilisasi eksternal. Karena pada musim kawin, katak jantan dan katak betina secara bersamaan mengeluarkan sperma dan ovum sehingga ovum dibuahi oleh sperma di luar tubuh katak betina.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar