Minggu, 28 April 2013

Cara Menggunakan Mikroskop


LEMBAR PENGESAHAN
       Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan Judul “Cara Menggunakan Mikroskop” disusun oleh:
Nama                           : Awaluddin
NIM                            : 1213040007
            Kelas/kelompok          : Pendidikan Kimia / IX
            Jurusan                        : Kimia
telah diperiksa secara seksama oleh Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima.

                                                                                   Makassar, Nopember 2012
         Koordinator asisten                                                              Asisten
         

        Muh.Riswan Ramli                                                          Sitti Kartini   
        NIM : 081404038                                                          NIM : 101404023


         Mengetahui,
       Dosen Penanggung Jawab

                                               

                                             
          Andi Rahmat Saleh S.Pd, M.Pd   
          NIP : 19851010 200812 1 004




BAB I
PENDAHULUAN
1)   Latar belakang
        Biologi merupakan salah satu ilmu yang penting dalam kehidupan manusia       karena ilmu ini mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungan dimana mereka hidup. Mikroskop merupakan salah satu dari penemuan manusia dalam bidang ilmu biologi. Alat ini dapat membantu manusia untuk melihat benda – benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata maupun kaca pembesar biasa (lup). Mikroskop pada saat ini di bagi menjadi dua kelompok yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya dapat memiliki pembesaran hingga 1000 kali yang membuat manusia dapat melihat objek – objek sangat kecil bahkan hingga yang berukuran 2 mikrometer. Mikroskop elektron memiliki kemampuan untuk melihat objek – objek yang lebih kecil lagi dibanding dengan mikroskop cahaya. Mikroskop elektron menggunakan panjang gelombang yang lebig kecil dibanding dengan sinar biasa sehingga jarak pisahnya menjadi sangat besar yaitu 0,02mm. Pada mikroskop elektron penggunaan magnet sebagai lensa menyebabkan elektron yang menembus objek akan dibiaskan oleh medan magnet sehingga menghasilkan pembesaran hingga 2 juta kali. Disinilah kita akan melihat bagaimana aplikasi dan cara penggunaan mikroskop tersebut yang lebih spesifiknya kita akan menggunakan mikroskop cahaya terlebih dahulu. Dimana mikroskop cahaya sendiri masih terbagi lagi yaitu mikroskop yang menggunakan cahaya lampu dan mikroskop yang menggunakan cahaya alam. Dan untuk sekarang kita akan menggunakan mikroskop dengan cahaya dari alam.




B.Tujuan praktikum
             Mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman
     untuk melihat sediaan sederhana. Dan mahasiswa mampu mengetahui bagian-ba-
    gian mikroskop serta fungsinya dengan baik dan benar.
C.Manfaat praktikum 
            Mahasiswa dapat mengetahui nama bagian mikroskop serta fungsi dari mas-
     ing-masing nama tersebut dan mahasiswa dapat melihat benda atau obyek terkecil
    sekalipun sehingga dapat menambah pengetahuan mereka.






                 







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) jadi mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata, (Anonim, 2012).
Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Pada mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:
- Objektif 4 x dan okuler 10 x, pembesaran total 40 x
- Objektif 10 x dan okuler 10 x, pembesaran total 100 x
- Objektif 40 x dan okuler 10 x, pembesaran total 400 x
- Objektif 100 x dan okuler 10 x, pembesaran total 1000 x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 100x disebut objektif emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi, dan cara memakainya dengan khusus pula, (Tim Pengajar, 2012).
Perbesaran yang dicapai oleh suatu mikroskop majemuk adalah hasil kerja dari dua sistem lensa; lensa objektif yang terdekat dengan spesimen, dan lensa okuler, terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Sitem lensa objektif memberikan perbesaran mula – mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi, pada gilirannya, diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya, (Siri, 2004).
Selain jenis mikroskop yang menggunakan satu lensa objektif adajuga mikroskop yang dirancang untuk menggunakan dua lensa objektif dan dua lensa okuler pada waktu penggunaan yang sama. Susunan dan letak lensa pada mikroskop ini dirancang khusus menghasilakn bayangan tiga dimensi dan tidak terbalik. Dengan menggunakan susunan demikian garis – garis horisontal bayangan benda secara vertikal yang tampak pada lensa okuler menunjukkan pola meruang dan tidak terbalik hingga terlihat tiga dimensi. Oleh karena itu walaupun menggunakan dua lensa okuler mikroskop ini tidak tepat disebut mikroskop binokuler tetapi lebih tepat disebut mikroskop stereo, (Sutarno, 2001).
Menurut Anonim (2012) dalam Ilmu Botani menjelaskan bahwa sel itu dalam bahasa latin artinya rongga kecil, atau terkenal dengan nama cellula, yaitu unit kehidupan terkecil. Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua  makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.Adapun organel organel sel yaitu
1. Dinding sel, merupakan lapisan di bawah membran sel, terbuat dari selulosa.Hanya
    dimiliki oleh sel tumbuhan. Berfungsi untuk memberi kekuatan dan perlindungan
    bagi sel.
2. Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang mengisi ruang  dalam sel, berfungsi seb-
    agai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme.
3. Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat atau lonjong yang terdapat di tengah a-
     tau bagian tepi sel. Berfungsi sebagai pusat pengendali kegiatan sel. Di dalamnya
     terdapat cairan inti  (nukleoplasma), anak inti (nukleolus) dan selapu inti. Terdapat
    di sel hewan dan tumbuhan.
     Trikoma merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk dari sel epidermis, struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri.
Trikoma dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Trikoma non glandular (tidak menghasilkan sekret)
2. Trikoma glandular (menghasilkan sekret)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.Waktu dan Tempat
 Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini:
 Hari / Tanggal                    : Selasa / 30 Oktober 2012
 Waktu                                : Pukul 12:30 -  15:30 WITA
 Tempat                              : Laboratorium Biologi Lantai III Timur                                                                     FMIPA UNM PARANGTAMBUNG
B.  Alat dan Bahan   
1. Alat
     a) Alat yang disediakan oleh laboratorium
  1. Mikroskop Biologi
  2. Kotak peralatan berisi :
  a. Kaca benda
  b. Kaca penutup
  c. Pinset
     b) Alat yang disediakan oleh mahasiswa
   1. Pisau silet baru
               2. Kain planel baru
               3. Lap katun
               4. Buku gambar dan pensil
     2. Bahan
          a) Bahan yang disediakan oleh laboratorium
   1. Air suling
          b) Bahan yang disediakan mahasiswa
   1. Daun adam hawa ( Rhoeo discolor)
   2. Daun waru ( Hibiscus tiliaceus)
   3. Daun labu (Cucurbita moschata)
   4. Bawang merah (Allium cepa)
C.  Prosedur kerja
1. Menyiapkan mikroskop
a.    Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat di hadapan praktikan.
b.    Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel.
c.    Membuka kotak peralatan dan mengeluarkan cawan patri yang berisi kaca benda dan kaca penutup kemudian membersihkan kaca benda dengan kain katun atau kertas saring.
d.   Menyingkirkan semua benda yang tak diperlukan dan diatas meja hanya ada mikroskop,kotak peralatan dengan isinya,buku penuntun dan catatan dan bahan-bahan praktikum.
    2. Mengatur masuknya cahaya ke dalam tubus
a.    Memperhatikan ruangan praktikum, dari mana arah datangnya cahaya dan cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut. Membuka diafragma atau memutar lempeng pada posisi lubang sedang. Mikroskop yang memiliki kondensor diatur posisinya mendekati meja sediaan dan menggunakan cermin datar.
b.    Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap       ke meja sediaan sampai bunyi klik.
c.    Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm.
d.   Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan  akan nampak medan bundar putih. Jika terangnya tidak merata, menggerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata. Kalau terlalu silau, maka kita mempersempit diafragma.
e.    Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.
  

    3. Cara mengatur jarak lensa dengan sediaan
a.    Memutar makrometer ke arah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan  meja sediaan mengecil.
b.    Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan  sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, kemudian menjepit kaca benda dengan sengkeling.
c.    Mengusahakan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu longgar, maka kita menurunkan tubus sambil dilihat dari ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10 mm.
d.   Meneropong lewat okuler sambil memutar makrometer menaikkan tubus perlahan- lahan. Mengamati medan pandang sampai muncul bayangan.
e.    Memeriksa okuler dan objektif dan menghitung pembesaran bayangan yang dilihat.
    4. Membuat preparat sederhana
a.    Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan, kemudian dipegang serata mungkin.
b.    Kaca benda tersebut ditetesi air jernih di tengah-tengahnya.
c.    Mengambil bahan yang akan diamati kemudian diletakkan di tengah-tengah tetesan air.
d.   Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara empu jari dengan  telunjuk pada sisi atau pinggir yang berlawanan.
e.    Sisi kaca penutup disentuhkan pada kaca benda dekat tetesan air dengan kemiringan 45o kemudian dilepaskan sehingga tepat menutupi tetesan air. Kelebihan air yang merembes di tepi kaca diserap dengan tissue.
f.     Preparat buatan dipasang pada meja sediaan kemudian diamati.
    5. Mengganti perbesaran
a.    Jika kita berhasil melakukan pengamatan maka kita memperbesa bayangan yang nampak.
b.    Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang  tegak lurus pada meja sediaan dan bunyi klik (melihat pembesaran).
c.    Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar.
d.   Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, maka kita menaikkantubus dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari. Memutar revolver untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah pada posisi semula.
e.    Menaikan tubus untuk mengamati benda yang lain kemudian mengeluarka preparat yang telah diamati dan membersihkan kaca benda dan kaca penutup.
f.     Membuat sediaan baru
g.    Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop maka kita memperhatikan hal-hal berikut :
1)      Preparat tidak boleh disimpan di atas meja sediaan.
2)      Membersihkan preparat basah dengan tissue kemudian menyimpan semua alat kembali ke dalam cawan petri dan memasukan ke dalam kotak peralatan.
3)      Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel dan menurunkan tubus serendah mungkin.
4)      Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop.
5)      Membersihkan semua peralatan yang telah digunakan dan memasukan ke dalam kotaknya.
6)      Menyimpan peralatan sendiri dalam kotak untuk digunakan pada kegiatan selanjutnya.
7)      Membuang sisa bahan yang tidak dipakai lagi pada tempat sampah yang tersedia.
                                                           

                                                            BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil pengamatan
1. Hasil pengamatan pada bahan melalui mikroskop
a. Bawang merah (Allium cepa)
     ( pembesaran 10X10 )

Keterangan :
 1. Dinding sel
 2. Sitoplasma
 3. Inti sel
  
          b.Daun Waru (Hibiscus tilliaceus)
     ( pembesaran 10X10 )

Keterangan :
  X : Trikoma
      bintang                     


           

                        c. Daun Labu (Cucurbita moschata)
    ( pembesaran 10X10)

Keterangan :
 X : Trikoma
       jarum

            d. Daun Adam hawa (Rhoeo discolor)
    ( pembesaran 10X10)


Keterangan
 1. Dinding sel
 2. Sitoplasma
 3. Inti sel
 4. Stomata







2.Hasil pengamatan pada mikroskop

                                                        Keterangan :
1.      Lensa Okuler                                         8. Diafragma
2.      Tabung atau tubus                                 9. Cermin
3.      Revolver                                              10. Kaki mikroskop    
4.      Lensa obyektif                                                11. Lengan mikroskop
5.      Penjepit obyek                                                12. Pengatur halus
6.      Meja benda                                         13. Pengatur kasar
7.      Kondensor      
B.Pembahasan
    1. Pembahasan gambar obyek yang diamati
a)      Bawang merah (Allium cepa)
       Dengan memotong bawang merah secara melintang dan menemukan epidermis dari bawang merah kemudian diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x10. Dapat terlihat jelas sejumlah sel bawang merah yang berbentuk kotak-kotak tapi tidak sempurna, itu karena bawang merah adalah tumbuhan. Dimana tiap selnya kita dapat mengamati organel-organelnya seperti dinding sel, sitoplasma dan inti sel.
b)      Daun Waru ( Hibiscus tilliaceus)
        Dengan memotong daun waru secara melintang dan mengambil epidermis dari daun tersebut kemudian diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x10. Terlihat jelas adanya trikoma pada daun waru yang biasa disebut trikoma bintang. Trikoma bintang adalah suatu rambut bercabang dan merupakan trikoma nonglanduler, yaitu trikoma yang tidak menghasilkan sekret.
          c)   Daun Labu (Cucurbita moschata)
            Setelah mengambil bagian epidermis dari daun labu dengan memotong
    bagian luar daun secara melintang kemudian diamati dalam mikroskop den-
    gan perbesaran 10x10, tampak terlihat adanya trikoma. Trikoma ini berben-
    tuk sperti jarum maka dinamakan trikoma jarum.
    d)  Daun Adam hawa (Rhoeo discolor)
           Setelah mengambil bagian epidermis dari daun adam hawa dengan me-
                motong secara melintang bagian luar tepat di belakang daun dan kemudian
                diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x10, terlihat jelas a-
                danya kotak-kotak tidak sempurna. Tiap selnya terdapat dinding sel,sitopla-
                sma dan inti sel dan juga terlihat jelas adanya stomata yang ikut menempel
                dengan dinding sel yang berfungsi sebagai alat pernapasan tumbuhan.

     2. Pembahasan mikroskop
               Setelah mengamati mikroskop,terxata mikroskop memiliki bagian-bagian
         dan memiliki fungsi masing-masing yaitu :
1.      Kaki mikroskop, yaitu fondasi yang memberikan stabilitas pada alat.
2.      Lengan mikroskop, yaitu bagian alat untuk dipegang sewaktu mikroskop dipindahkan
3.      Meja objek, yaitu alas horizontal yang berlubang tempat meletakkan obyek       atauspesimen yang akan diamati (pada object glass)
4.      Penjepit preparat, yaitu alat penjepit yang dapat digerakkan untuk menahan object glass.
5.      Cermin, yaitu sebuah cermin yang terpasang di bawah meja obyek dan dapat diubah posisinya, untuk memantulkan sinar pada obyek yang akan diamati agar terlihat jelas. Salah satu permukaan cermin datar dan permukaan yang lain cekung. Bagian yang datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan bagian cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
6.       Kondensor, yaitu lensa yang ditaruh di bawah meja obyek yang berguna untuk memfokuskan sinar pada obyek yang akan diamati.
7.       Diafragma, yaitu alat yang diletakkan di bawah kondensor untuk mengatur jumlah sinar yang masuk ke kondensor (dalam beberapa mikroskop terdapat juga alat seperti ini yang diletakkan tepat di bawah meja objek).
8.      Tabung atau tubus, yaitu tabung silinder yang kosong tempat sinar akan melaluinya dari lensa obyektif di bagian bawah ke lensa okuler (eyepiece) di bagian atas, sehingga terjadi pembesaran obyek yang diamati. Body tube ini dilengkapi dengan "draw tube" yang dapat digerakkan untuk mengatur jarak antara lensa okuler dengan lensa obyektif.
9.      Revolver, yaitu cakram (disk) yang dapat berputar pada bagian bawah body tube, tempat mengikat lensa obyektif.
10.   Lensa Obyektif, yaitu lensa kecil untuk membesarkan obyek yang diamati pertama kali. Pada umumnya terdapat 3 buah lensa obyektif yang masing-masing mempunyai jarak fokus 16,4 dan 1,8 mm, pembesarannya masing-masing adalah 10,44 dan 95 kali garis tengah obyek yang diamati. Lensa 16 mm dan 4 mm dapat digunakan secara kering, sedangkan lensa 1,8 mm penggunaannya harus dicelupkan ke dalam minyak yang mempunyai indeks refraksi yang sama dengan gelas, agar dapat meneruskan sinar sebanyak mungkin. Minyak yang digunakan disebut minyak imersi.
11.   Lensa okuler, yaitu lensa yang diletakkan di bagian atas body tube untuk memperbesar obyek yang dilihat kedua kalinya (setelah diperbesar oleh lensa obyektif). Pada umumnya terdapat 4 buah lensa okuler yang digunakan yaitu masing-masing yang dapat memperbesar 5; 7,5; 10 dan 12,5 kali.
12.   Pengatur kasar, yaitu suatu alat mekanis (sekerup) yang berguna untuk menaik-turunkan body tube beserta lensanya dengan cepat, agar yang diamati masuk ke dalam fokus lensa.
13.   Pengatur halus , yaitu suatu alat mekanis (sekerup) untuk menaik-turunkan body tube secara lambat, agar obyek yang diamati betul-betul masuk ke dalam fokus lensa.









BAB V
PENUTUP
A.  Kesimpulan
       Setelah melakukan pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Mahasiswa telah mengetahui menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
2.      Mahasiswa telah mengetahui nama serta fungsi masing-masing bagian dari mikroskop mulai dari bagian optik hingga bagian mekanik.
3.      Mahasiswa telah mengetahui cara memilih lensa obyektif untuk melihat benda atau obyek dari terkecil hingga paling terkecil.
4.      Mahasiswa telah mengetahui cara membersihkan dan menjaga mikroskop.
B. Saran
     Laboran :  Rajinlah membersihkan alat-alat praktikum agar setiap mahasiswa yang
                       akan menggunakan alat tersebut dapat mengfungsikannya dengan baik.
     Asisten   : Setiap kelompok praktikan sebaiknya didampingi oleh  masing - masing
                      satu asisten agar setiap kelompok dapat bekerja sendiri-sendiri.
     Praktikan : Setiap kelompok praktikan sebaiknya membawa masing- masing bahan
                       sebelum memasuki ruangan praktikum.



                                     
                                      DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Mikroskop.http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses pada tang-
               gal 3 Nopember 2012 Makassar

Anonim. 2012 .  Ilmu Botani.http://arifinbits.wordpress.com/2010/04/01/trikomaderi-
               vatjaringan-epidermis/. Diakses pada tanggal 3 Nopember 2012 Makassar

Siri, Ratna. 2004. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta: Gramedia

Sutarno,M.Pd,dkk.2001. Biologi Umum Lanjutan 1. Jakarta: Pusat penerbitan Unive-
                                rsitas Terbuka

Tim Pengajar. 2012 . Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar:  Jurusan Biologi
                        FMIPA UNM








LAMPIRAN
Pertanyaan dan jawaban        
1. Tulis nama bagian optik dari mikroskop!
     Jawab:
a.       Lensa okuler
b.      Lensa objektif
c.       Kondensor
d.      Cermin
e.       Diafragma
2. Tulis nama bagian mekanik dari mikroskop!
Jawab:
a.    Kaki mikroskop
b.    Lengan mikroskop
c.    Meja obyek
d.   Penjepit preparat
e.    Makrometer
f.       Mikrometer
g.    Revolver
h.    Tubus
3. Kalau bayangan dalam medan pandangan akan digeser kekiri depan,   kearahmana-
     kah kaca benda/sediaan harus digeser? Mengapa?
Jawab : Jika bayangan dalam medan pandangan akan digeser kekiri depan, maka kaca benda harus digeser ke kanan belakang karena lensa objektif dalam mikroskop mempunyai sifat bayangan nyata dan terbalik.
4. Tuliskan pengaruh negatif terhadap  mikroskop kalau   lensa  digosok dengan  kain
     atau kertas biasa/kasar
 Jawab:  Dapat merusak lensa sehingga lensa tersebut tidak berfungsi dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar