LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
lengkap praktikum Biologi Dasar dengan Judul “Cara Menggunakan Mikroskop”
disusun oleh:
Nama :
Awaluddin
NIM :
1213040007
Kelas/kelompok : Pendidikan Kimia / IX
Jurusan : Kimia
telah diperiksa secara seksama oleh Asisten dan
Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima.
Makassar, Nopember 2012
Koordinator
asisten
Asisten
Muh.Riswan Ramli Sitti Kartini
Mengetahui,
Dosen
Penanggung Jawab
Andi Rahmat Saleh S.Pd, M.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
1)
Latar belakang
Biologi merupakan salah satu ilmu yang
penting dalam kehidupan manusia karena
ilmu ini mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungan dimana mereka hidup.
Mikroskop merupakan salah satu dari penemuan manusia dalam bidang ilmu biologi.
Alat ini dapat membantu manusia untuk melihat benda – benda yang sangat kecil
yang tidak dapat dilihat oleh mata maupun kaca pembesar biasa (lup). Mikroskop
pada saat ini di bagi menjadi dua kelompok yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron. Mikroskop cahaya dapat memiliki pembesaran hingga 1000 kali yang
membuat manusia dapat melihat objek – objek sangat kecil bahkan hingga yang
berukuran 2 mikrometer. Mikroskop elektron memiliki kemampuan untuk melihat
objek – objek yang lebih kecil lagi dibanding dengan mikroskop cahaya.
Mikroskop elektron menggunakan panjang gelombang yang lebig kecil dibanding
dengan sinar biasa sehingga jarak pisahnya menjadi sangat besar yaitu 0,02mm.
Pada mikroskop elektron penggunaan magnet sebagai lensa menyebabkan elektron
yang menembus objek akan dibiaskan oleh medan magnet sehingga menghasilkan
pembesaran hingga 2 juta kali. Disinilah kita akan melihat bagaimana aplikasi
dan cara penggunaan mikroskop tersebut yang lebih spesifiknya kita akan
menggunakan mikroskop cahaya terlebih dahulu. Dimana mikroskop cahaya sendiri
masih terbagi lagi yaitu mikroskop yang menggunakan cahaya lampu dan mikroskop
yang menggunakan cahaya alam. Dan untuk sekarang kita akan menggunakan
mikroskop dengan cahaya dari alam.
B.Tujuan praktikum
Mahasiswa terampil menggunakan
mikroskop biologi dengan cepat dan aman
untuk melihat sediaan sederhana. Dan mahasiswa mampu mengetahui
bagian-ba-
gian mikroskop serta fungsinya dengan baik dan benar.
C.Manfaat praktikum
Mahasiswa
dapat mengetahui nama bagian mikroskop serta fungsi dari mas-
ing-masing
nama tersebut dan mahasiswa dapat melihat benda atau obyek terkecil
sekalipun
sehingga dapat menambah pengetahuan mereka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat)
jadi mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata kasar. Ilmu
yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi,
dan kata mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata, (Anonim, 2012).
Mikroskop optik
dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo
atau binokuler. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis
transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Pada
mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan
kekuatan pembesaran sebagai berikut:
- Objektif 4 x
dan okuler 10 x, pembesaran total 40 x
- Objektif 10 x
dan okuler 10 x, pembesaran total 100 x
- Objektif 40 x
dan okuler 10 x, pembesaran total 400 x
- Objektif 100
x dan okuler 10 x, pembesaran total 1000 x
Objektif yang paling kuat pada
mikroskop optik 100x disebut objektif emersi, karena penggunaannya harus
dengan minyak emersi, dan cara memakainya dengan khusus pula, (Tim Pengajar,
2012).
Perbesaran yang
dicapai oleh suatu mikroskop majemuk adalah hasil kerja dari dua sistem lensa;
lensa objektif yang terdekat dengan spesimen, dan lensa okuler, terletak pada
ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Sitem lensa objektif memberikan
perbesaran mula – mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian
diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi, pada gilirannya, diperbesar
oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya, (Siri, 2004).
Selain jenis
mikroskop yang menggunakan satu lensa objektif adajuga mikroskop yang dirancang
untuk menggunakan dua lensa objektif dan dua lensa okuler pada waktu penggunaan
yang sama. Susunan dan letak lensa pada mikroskop ini dirancang khusus
menghasilakn bayangan tiga dimensi dan tidak terbalik. Dengan menggunakan
susunan demikian garis – garis horisontal bayangan benda secara vertikal yang
tampak pada lensa okuler menunjukkan pola meruang dan tidak terbalik hingga
terlihat tiga dimensi. Oleh karena itu walaupun menggunakan dua lensa okuler
mikroskop ini tidak tepat disebut mikroskop binokuler tetapi lebih tepat
disebut mikroskop stereo, (Sutarno, 2001).
Menurut Anonim (2012) dalam Ilmu Botani
menjelaskan bahwa sel itu dalam bahasa latin artinya rongga
kecil, atau terkenal dengan nama cellula, yaitu unit kehidupan terkecil. Dalam
biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.Adapun organel
organel sel yaitu
1. Dinding sel,
merupakan lapisan di bawah membran sel, terbuat dari selulosa.Hanya
dimiliki oleh sel
tumbuhan. Berfungsi untuk memberi kekuatan dan perlindungan
bagi sel.
2. Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang mengisi ruang dalam sel, berfungsi
seb-
agai tempat berlangsungnya reaksi
metabolisme.
3. Nuklues
(inti sel), organel berbentuk bulat atau
lonjong yang terdapat di tengah a-
tau bagian tepi sel. Berfungsi sebagai
pusat pengendali kegiatan sel. Di dalamnya
terdapat cairan inti (nukleoplasma),
anak inti (nukleolus) dan selapu inti. Terdapat
di sel hewan dan tumbuhan.
Trikoma merupakan rambut bersel satu atau
bersel banyak dibentuk dari sel epidermis, struktur yang lebih besar dan padat
seperti kutil dan duri.
Trikoma dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu:
1. Trikoma non glandular (tidak menghasilkan
sekret)
2. Trikoma
glandular (menghasilkan sekret)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat pelaksanaan
praktikum ini:
Hari / Tanggal : Selasa / 30 Oktober 2012
Waktu : Pukul 12:30 - 15:30 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Timur FMIPA UNM PARANGTAMBUNG
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a) Alat
yang disediakan oleh laboratorium
1. Mikroskop
Biologi
2. Kotak
peralatan berisi :
a. Kaca benda
b. Kaca
penutup
c. Pinset
b) Alat
yang disediakan oleh mahasiswa
1. Pisau silet
baru
2. Kain
planel baru
3. Lap katun
4. Buku gambar dan pensil
2. Bahan
a) Bahan yang disediakan oleh laboratorium
1. Air
suling
b) Bahan yang disediakan mahasiswa
1. Daun adam hawa ( Rhoeo discolor)
2. Daun
waru ( Hibiscus tiliaceus)
3. Daun
labu (Cucurbita moschata)
4. Bawang merah (Allium cepa)
C. Prosedur kerja
1. Menyiapkan
mikroskop
a.
Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat di hadapan praktikan.
b.
Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel.
c.
Membuka kotak peralatan dan mengeluarkan cawan patri yang berisi kaca benda dan kaca penutup kemudian membersihkan kaca benda dengan kain katun atau
kertas saring.
d.
Menyingkirkan semua benda yang tak diperlukan dan
diatas meja hanya ada mikroskop,kotak peralatan dengan isinya,buku penuntun dan
catatan dan bahan-bahan praktikum.
2. Mengatur masuknya
cahaya ke dalam tubus
a.
Memperhatikan ruangan praktikum, dari mana arah
datangnya cahaya dan cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut. Membuka
diafragma atau memutar lempeng pada posisi lubang sedang. Mikroskop yang
memiliki kondensor diatur posisinya mendekati meja sediaan dan menggunakan
cermin datar.
b.
Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif
paling pendek menghadap ke meja
sediaan sampai bunyi klik.
c.
Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan
meja sediaan 5-10 mm.
d.
Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa
memicingkan mata kanan akan nampak medan
bundar putih. Jika terangnya tidak merata, menggerakkan sedikit cermin sampai
terangnya rata. Kalau terlalu silau, maka kita mempersempit diafragma.
e.
Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.
3. Cara mengatur
jarak lensa dengan sediaan
a.
Memutar makrometer ke arah empu jari, tubus turun,
jarak objektif dengan meja sediaan
mengecil.
b.
Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di
atas meja sediaan sedemikian rupa
sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, kemudian menjepit
kaca benda dengan sengkeling.
c.
Mengusahakan jarak objektif dengan kaca benda tidak
lebih dari 10 mm. Jika jarak itu longgar, maka kita menurunkan tubus sambil
dilihat dari ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10 mm.
d.
Meneropong lewat okuler sambil memutar makrometer
menaikkan tubus perlahan- lahan. Mengamati medan pandang sampai muncul
bayangan.
e.
Memeriksa okuler dan objektif dan menghitung
pembesaran bayangan yang dilihat.
4. Membuat preparat sederhana
a.
Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan,
kemudian dipegang serata mungkin.
b.
Kaca benda tersebut ditetesi air jernih di
tengah-tengahnya.
c.
Mengambil bahan yang akan diamati kemudian
diletakkan di tengah-tengah tetesan air.
d.
Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara
empu jari dengan telunjuk pada sisi atau
pinggir yang berlawanan.
e.
Sisi kaca penutup disentuhkan pada kaca benda dekat
tetesan air dengan kemiringan 45o kemudian dilepaskan sehingga tepat
menutupi tetesan air. Kelebihan air yang merembes di tepi kaca diserap dengan tissue.
f.
Preparat buatan dipasang pada meja sediaan kemudian
diamati.
5. Mengganti perbesaran
a.
Jika kita berhasil melakukan pengamatan maka kita
memperbesa bayangan yang nampak.
b.
Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang
lebih panjang tegak lurus pada meja
sediaan dan bunyi klik (melihat pembesaran).
c.
Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul
bayangan yang lebih besar.
d.
Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar,
maka kita menaikkantubus dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari.
Memutar revolver untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah pada posisi
semula.
e.
Menaikan tubus untuk mengamati benda yang lain
kemudian mengeluarka preparat yang telah diamati dan membersihkan kaca benda
dan kaca penutup.
f.
Membuat sediaan baru
g.
Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop maka
kita memperhatikan hal-hal berikut :
1)
Preparat tidak boleh disimpan di atas meja sediaan.
2)
Membersihkan preparat basah dengan tissue kemudian
menyimpan semua alat kembali ke dalam cawan petri dan memasukan ke dalam kotak
peralatan.
3)
Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel dan
menurunkan tubus serendah mungkin.
4)
Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop.
5)
Membersihkan semua peralatan yang telah digunakan
dan memasukan ke dalam kotaknya.
6)
Menyimpan peralatan sendiri dalam kotak untuk
digunakan pada kegiatan selanjutnya.
7)
Membuang sisa bahan yang tidak dipakai lagi pada
tempat sampah yang tersedia.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil pengamatan
1. Hasil pengamatan pada
bahan melalui mikroskop
a. Bawang merah (Allium cepa)
( pembesaran 10X10 )
|
|
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel
|
b.Daun
Waru (Hibiscus tilliaceus)
( pembesaran 10X10 )
|
|
Keterangan :
X : Trikoma
bintang
|
c. Daun Labu (Cucurbita moschata)
( pembesaran 10X10)
|
|
Keterangan :
X : Trikoma
jarum
|
d. Daun Adam hawa (Rhoeo discolor)
( pembesaran 10X10)
|
Keterangan
1. Dinding sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel
4. Stomata
|
2.Hasil pengamatan pada
mikroskop
|
|
Keterangan :
1.
Lensa Okuler 8. Diafragma
2.
Tabung atau tubus 9. Cermin
3.
Revolver 10.
Kaki mikroskop
4.
Lensa obyektif 11.
Lengan mikroskop
5.
Penjepit obyek 12.
Pengatur halus
6.
Meja benda 13.
Pengatur kasar
7.
Kondensor
B.Pembahasan
1. Pembahasan gambar
obyek yang diamati
a)
Bawang merah (Allium cepa)
Dengan
memotong bawang merah secara melintang dan menemukan epidermis dari bawang
merah kemudian diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x10. Dapat
terlihat jelas sejumlah sel bawang merah yang berbentuk kotak-kotak tapi tidak
sempurna, itu karena bawang merah adalah tumbuhan. Dimana tiap selnya kita
dapat mengamati organel-organelnya seperti dinding sel, sitoplasma dan inti sel.
b)
Daun Waru ( Hibiscus
tilliaceus)
Dengan
memotong daun waru secara melintang dan mengambil epidermis dari daun tersebut
kemudian diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x10. Terlihat jelas
adanya trikoma pada daun waru yang biasa disebut trikoma bintang. Trikoma
bintang adalah suatu rambut bercabang dan merupakan trikoma nonglanduler, yaitu
trikoma yang tidak menghasilkan sekret.
c) Daun Labu (Cucurbita moschata)
Setelah mengambil bagian epidermis dari daun
labu dengan memotong
bagian luar daun secara melintang kemudian
diamati dalam mikroskop den-
gan
perbesaran 10x10, tampak terlihat adanya trikoma. Trikoma ini berben-
tuk sperti
jarum maka dinamakan trikoma jarum.
d) Daun Adam hawa (Rhoeo discolor)
Setelah mengambil bagian epidermis dari
daun adam hawa dengan me-
motong secara melintang bagian
luar tepat di belakang daun dan kemudian
diamati menggunakan mikroskop
dengan perbesaran 10x10, terlihat jelas a-
danya kotak-kotak tidak
sempurna. Tiap selnya terdapat dinding sel,sitopla-
sma dan inti sel dan juga
terlihat jelas adanya stomata yang ikut menempel
dengan dinding sel yang
berfungsi sebagai alat pernapasan tumbuhan.
2. Pembahasan mikroskop
Setelah mengamati mikroskop,terxata
mikroskop memiliki bagian-bagian
dan memiliki fungsi masing-masing yaitu :
1.
Kaki mikroskop,
yaitu fondasi yang memberikan stabilitas pada alat.
2.
Lengan
mikroskop, yaitu bagian alat untuk dipegang sewaktu mikroskop dipindahkan
3.
Meja objek, yaitu alas horizontal yang
berlubang tempat meletakkan obyek
atauspesimen yang akan diamati (pada object glass)
4.
Penjepit preparat, yaitu alat penjepit yang dapat
digerakkan untuk menahan object glass.
5.
Cermin, yaitu sebuah cermin yang
terpasang di bawah meja obyek dan dapat diubah posisinya, untuk memantulkan
sinar pada obyek yang akan diamati agar terlihat jelas. Salah satu permukaan
cermin datar dan permukaan yang lain cekung. Bagian yang datar digunakan jika
sumber cahaya cukup terang dan bagian cekung digunakan jika cahaya kurang
terang.
6.
Kondensor, yaitu lensa yang ditaruh di bawah meja obyek yang berguna untuk
memfokuskan sinar pada obyek yang akan diamati.
7.
Diafragma, yaitu alat yang diletakkan di bawah kondensor untuk mengatur jumlah sinar
yang masuk ke kondensor (dalam beberapa mikroskop terdapat juga alat seperti
ini yang diletakkan tepat di bawah meja objek).
8.
Tabung atau tubus, yaitu tabung silinder yang
kosong tempat sinar akan melaluinya dari lensa obyektif di bagian bawah ke
lensa okuler (eyepiece) di bagian atas, sehingga terjadi pembesaran obyek yang
diamati. Body tube ini dilengkapi dengan "draw tube" yang dapat
digerakkan untuk mengatur jarak antara lensa okuler dengan lensa obyektif.
9.
Revolver, yaitu cakram (disk) yang dapat
berputar pada bagian bawah body tube, tempat mengikat lensa obyektif.
10.
Lensa Obyektif, yaitu lensa kecil untuk membesarkan obyek yang diamati pertama kali. Pada
umumnya terdapat 3 buah lensa obyektif yang masing-masing mempunyai jarak fokus
16,4 dan 1,8 mm, pembesarannya masing-masing adalah 10,44 dan 95 kali garis
tengah obyek yang diamati. Lensa 16 mm dan 4 mm dapat digunakan secara kering,
sedangkan lensa 1,8 mm penggunaannya harus dicelupkan ke dalam minyak yang
mempunyai indeks refraksi yang sama dengan gelas, agar dapat meneruskan sinar
sebanyak mungkin. Minyak yang digunakan disebut minyak imersi.
11.
Lensa okuler, yaitu lensa yang diletakkan di bagian atas body tube untuk memperbesar
obyek yang dilihat kedua kalinya (setelah diperbesar oleh lensa obyektif). Pada
umumnya terdapat 4 buah lensa okuler yang digunakan yaitu masing-masing yang
dapat memperbesar 5; 7,5; 10 dan 12,5 kali.
12.
Pengatur kasar, yaitu suatu alat mekanis (sekerup) yang berguna untuk menaik-turunkan
body tube beserta lensanya dengan cepat, agar yang diamati masuk ke dalam fokus
lensa.
13.
Pengatur halus , yaitu suatu alat mekanis (sekerup) untuk menaik-turunkan body tube
secara lambat, agar obyek yang diamati betul-betul masuk ke dalam fokus lensa.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah
melakukan pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1.
Mahasiswa telah mengetahui menggunakan mikroskop
dengan baik dan benar.
2.
Mahasiswa telah mengetahui nama serta fungsi masing-masing
bagian dari mikroskop mulai dari bagian optik hingga bagian mekanik.
3.
Mahasiswa telah mengetahui cara memilih lensa
obyektif untuk melihat benda atau obyek dari terkecil hingga paling terkecil.
4.
Mahasiswa telah mengetahui cara membersihkan dan
menjaga mikroskop.
B. Saran
Laboran :
Rajinlah membersihkan alat-alat praktikum agar setiap mahasiswa yang
akan menggunakan alat
tersebut dapat mengfungsikannya dengan baik.
Asisten : Setiap
kelompok praktikan sebaiknya didampingi oleh
masing - masing
satu
asisten agar setiap kelompok dapat bekerja sendiri-sendiri.
Praktikan : Setiap kelompok praktikan sebaiknya membawa masing-
masing bahan
sebelum
memasuki ruangan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Mikroskop.http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses pada tang-
gal 3 Nopember 2012 Makassar
Anonim. 2012 . Ilmu
Botani.http://arifinbits.wordpress.com/2010/04/01/trikomaderi-
vatjaringan-epidermis/. Diakses pada tanggal 3
Nopember 2012 Makassar
Siri, Ratna. 2004. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek.
Jakarta: Gramedia
Sutarno,M.Pd,dkk.2001. Biologi Umum Lanjutan 1. Jakarta: Pusat
penerbitan Unive-
rsitas Terbuka
Tim Pengajar. 2012 . Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar:
Jurusan Biologi
FMIPA UNM
LAMPIRAN
Pertanyaan dan jawaban
1. Tulis nama bagian optik dari mikroskop!
Jawab:
a.
Lensa okuler
b.
Lensa objektif
c.
Kondensor
d.
Cermin
e.
Diafragma
2. Tulis nama bagian
mekanik dari mikroskop!
Jawab:
a.
Kaki mikroskop
b.
Lengan mikroskop
c.
Meja obyek
d.
Penjepit preparat
e.
Makrometer
f.
Mikrometer
g.
Revolver
h.
Tubus
3. Kalau bayangan dalam
medan pandangan akan digeser kekiri depan, kearahmana-
kah kaca benda/sediaan harus digeser?
Mengapa?
Jawab : Jika bayangan
dalam medan pandangan akan digeser kekiri depan, maka kaca benda harus digeser
ke kanan belakang karena lensa objektif dalam mikroskop mempunyai sifat
bayangan nyata dan terbalik.
4. Tuliskan pengaruh
negatif terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan kain
atau
kertas biasa/kasar
Jawab: Dapat merusak lensa sehingga lensa tersebut
tidak berfungsi dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar